Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Ancam Sita Barang yang Ditimbun Importir di Tanjung Priok

Kompas.com - 23/06/2015, 17:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan mengungkapkan, permasalahan waktu inap barang (dwell time) disebabkan karena kegemaran para importir menimbun barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Bea Cukai pun mengancam akan melakukan lelang hingga pengambilalihan barang tersebut.

"Kalau di Bea Cukai, kalau 30 hari tidak dikeluarkan dari tempat penimbunan sementara, itu kita nyatakan barang itu sebagai barang yang tidak dikuasai (BTD)," ujar Kepala KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Fadjar Donny Tjahjadi usai konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Lebih lanjut kata dia, saat status barang itu BTD, bea cukai akan memindahkan barang tersebut dari tempat penimbunan barang sementara ke tempat penimbunan barang kepabeanan yang dikelola oleh Bea Cukai. Lalu, apabila dalam 30 hari berikutnya barang yang berada dalam status BTD itu tak juga diurus perizinannya, Bea Cukai bisa mengalihkan statusnya menjadi barang dikuasai negara (BDN) dan berhak melakukan lelang terhadap barang itu.

"Kalau dia (importir) tidak mempercepat proses pengeluaran barang maka kita akan lelang barangnya. Tetapi dua hari sebelum lelang, yang bersangkutan bisa mengajukan proses penyelesaian Dokumen. Undang-undang Kepabeanan memperbolehkan itu," kata Fadjar.

Selain itu, Bea Cukai juga mendorong adanya sistem satu pintu yang mampu mengkoordinasi 18 kementerian-lembaga yang memiliki kewenangan di Pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan, dengan perbaikan dari sisi pengelola dan importir itu, dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok bisa mencapai target yang ditentukan yaitu 4,7 hari.

baca juga: Dirut Pelindo: Yang kayak Cacing Kepanasan Terus Rapat Siapa? Bukan Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com