Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pelayanan Bandara, Anggota DPR Bandingkan dengan Bioskop

Kompas.com - 25/06/2015, 09:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ada saja cara anggota DPR RI mengkritik suatu kebijakan pemerintah, lembaga negara, atau perusahaan BUMN yang dinilainya tak maksimal memberikan pelayanan maksimal kepada masyakat. Misalnya, cara anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow, yang mengkritik Angkasa Pura I dan II lantaran pelayanan di bandara tak maksimal. Dia pun melontarkan kritiknya dengan membandingkan pelayanan di bandara dengan pelayanan di bioskop.

"Kalau kita nonton di 21, di hari Senin itu cuma Rp 25.000, kita nonton filmnya bagus, kursinya nyaman, wc-nya nyaman. Kita ke (bandara) Angkasa Pura bayar Rp 40.000 (airport tax) tetapi pelayanannya sangat minim," ujar Yasti saat rapat kerja Komisi V dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Korlantas Polri, BMKG, dan Basarnas terkait kesiapan mudik lebaran di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Menurut dia, dengan tarif airport tax Rp 40.000 itu, pelayanan di Bandara harusnya lebih baik dari bioskop. Bagi Yasti, pelayanan tak sebanding dengan tarif yang harus dibayarkan masyarakat.

Dia pun berujar bahwa AP I dan II hanya mencari keuntungan yang besar tapi mengabaikan pelayanan. Lebih lanjut Yasti bilang, pelayanan yang buruk itu akan lebih dirasakan saat musim mudik Lebaran nanti. Pasalnya, pengguna angkutan udara akan membludak berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa.

Selain itu dia juga mengkritik runway Bandara Soekarno-Hatta. "Saya mau tanya ke Dirut AP II, kapan itu runway akan diperbaiki di Soekarno-Hatta? Masa itu runway sekelas Soekarno-Hatta bergelombang gitu," kata dia.

Sementara itu, AP I dikritik terkait peristiwa mengelupasnya runway di Bandara Juanda Surabaya beberapa waktu lalu. Akibatnya, bandara sempat ditutup, sejumlah penerbangan harus delay dan sebagain pesawat yang akan mendarat dialihkan ke Bandara Ngurah Rai Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com