Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga KUR Turun Jadi 12 Persen, Beban Bunga Kredit TKI Turun Rp 2 Jutaan

Kompas.com - 26/06/2015, 13:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengeluarkan kebijakan penambahan subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga bunga kredit KUR turun menjadi 12 persen efektif atau 7 persen flat, dari yang semula 22 persen.

Kebijakan ini disambut baik oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, sebab dengan penurunan bunga kredit KUR itu, beban bunga yang harus dibayarkan TKI menjadi berkurang lebih dari Rp 2 juta.

"Saya bersyukur. Saya berterimakasih sekali pada Pak Jokowi. Ini menandakan nawacitanya jalan. Negara hadir," kata Nusron ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/6/2015).

Nusron menuturkan, bunga kredit KUR yang baru berlaku mulai 1 Juli 2015. Para TKI biasanya melakukan pinjaman bank untuk keperluan sebelum proses penempatan, seperti pada saat pelatihan.

Rata-rata, biaya yang dibutuhkan TKI untuk penempatan Hongkong mencapai Rp 14 juta, Taiwan Rp 17 juta, dan Singapura Rp 30 juta. Biasanya, kredit dilunasi dalam jangka waktu enam hingga sembilan bulan. Nusron menyebut, biasanya TKI terkena bunga kredit sekitar Rp 4 jutaan.

"Kalau asumsi dia ambil Rp 15 juta dia hanya kena bunga Rp 1,3 juta Rp 1,4 juta. Biasanya kena Rp 4 juta, jadi kena Rp 1,4 juta. Ya, berkurang Rp 2,5 juta lebih," jelas Nusron.

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro memastikan pemerintah mengalokasikan anggaran tambahan untuk KUR sebesar Rp 900 miliar. Dengan tambahan anggaran tersebut, diperkirakan bunga kredit KUR turun dari 22 persen menjadi 12 persen efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com