Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Raih Opini "Wajar Tanpa Pengecualian" dari BPK, LPS Lapor ke Presiden

Kompas.com - 23/07/2015, 14:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mendapatkan opini "disclaimer" selama 5 tahun, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akhirnya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari dari Badan pemeriksa Keuangan (BPK).

Atas pencapaian tersebut, LPS melaporkan pencapaian tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (23/7/2015). Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta agar opini ini dipertahankan terus oleh LPS.

Sebelumnya terhitung sejak 2009, laporan keuangan LPS mendapatkan opini "disclaimer" lantaran perbedaan pandangan antara BPK dan LPS mengenai penyajian nilai penyertaan modal sementara pada PT Bank Mutiara Tbk yang sebelumnya bernama Bank Century.

Pada 2014 lalu, LPS melepas kepemilikannya di Bank Mutiara kepada perusahaan asal Jepang, J Trust. Seiring dengan penjualan saham tersebut, lembaga ini memperoleh opini WTP.

Dalam kesempatan itu, Teten Masduki juga menjelaskan bahwa LPS telah melakukan pembayaran klaim kepada nasabah simpanan sebesar Rp 762 miliar yang berasal dari 63 bank yang izin usahanya dicabut.

Di luar jumlah tersebut, juga terdapat dana nasabah dari bank yang tak dibayar senilai total Rp 509 miliar. "Sisanya itu tidak dibayar penjaminannya karena berada di atas batas penjaminan dan tidak layak bayar," kata Teten.

Nasabah yang tidak dibayar disebabkan karena nominal simpanannya melebihi Rp 2 miliar. LPS juga melaporkan jumlah nominal simpanan masyarakat yang dijamin mencapai Rp 1.952 triliun, mencakup 46.29 persen total simpanan atau sekitar Rp 4.217 triliun.

Sementara itu Ketua Dewan Komisioner LPS, Heru Budiargo menuturkan, dana LPS saat ini mencapai sekitar Rp 50 triliun yang berasal dari premi akumulasi 10 tahun terakhir. Dalam hitungan LPS, hanya diperlukan sekitar Rp 4,5 triliun untuk menjaga stabilitas perbankan atau membayar dana nasabah yang simpanannya di bawah Rp 2 miliar.

"Perekonomian Indonesia baik, dalam 10 tahun terakhir daya tahan perbankan juga baik. Jadi yang ditutup juga bank-bank kecil sekelas BPR," ucap Heru.

Selain itu, LPS juga meminta perannya dikembangkan dengan menjadi lembaga penjamin produk non-perbankan, misalnya seperti asuransi. Bahkan, LPS mengusulkan agar dalam situasi krisis, semua simpanan nasabah di bank turut dijamin agar masyarakat tenang dan simpanannya tetap berada dalam sistem perbankan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com