"Malaysia mengundang seluruh negara untuk menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua. Banyak orang Timur Tengah beli rumah di Malaysia. Kita juga mengharapkan orang kaya di negara maju yang sudah pensiun, saat musim dingin bisa datang (ke Indonesia) dia punya rumah di Bali, Batam atau Jakarta," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Selain Malaysia, Australia juga menerapkan hal yang sama. Bahkan, Sofyan menyebut anaknya yang saat ini sekolah di Australia bisa membeli properti dengan hak permanen.
Menurutnya, saat ini dunia sudah sangat global sehingga kepemilikan properti di negara lain menjadi hal yang biasa. Namun, pemerintah bukan berarti mengacuhkan hak warga negara Indonesia (WNI) untuk mendapatkan perumahan atau kepemilikan apartemen.
Oleh karena itu, ucap dia, pemerintah sudah memiliki program sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah Sementara kepemilikan terhadap properti, pemerintah kata Sofyan juga akan membatasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.