Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kendala Menanti Pertalite

Kompas.com - 23/07/2015, 21:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peluncuran produk baru Pertamina, Pertalite, direncanakan Jumat (24/7/2015). Namun, apakah nantinya BBM produk baru tersebut akan laris di pasaran? Kondisi pelemahan daya beli masyarakat akibat penurunan ekonomi dipercaya bisa jadi halangan suksesnya penjualan Pertalite. Pasalnya masyarakat dipercaya akan lebih memilih menggunakan Premium yang harganya lebih baik murah. "Tapi kalau Pertalite lebih mahal dari Premium, kendalanya adalah daya beli masyarakat yang saat ini menurun," ujar Direktur Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Lebih lanjut kata dia, dengan penurunan daya beli masyarakat saat ini, pengguna Premium belum tentu akan beralih menggunakan Pertalite meski RON BBM baru itu lebih tinggi yaitu RON 90. Namun kata dia, bisa jadi masyakat menengah ke atas yang awalnya menggunakan Premium akan beralih menggunakan Pertalite. "Kendaraan beralih atau tidak mengunakan Pertalite tergantung harganya karena daya beli baru drop," kata dia.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga mengakui penurunan daya beli masyarakat itu bisa berpengaruh terhadap penjualan Pertalite. Oleh karena itu Agus berharap agar ekonomi bisa segera membaik. "Tentunya kalau RON lebih tinggi, lebih baik untuk lingkungan dan kendaraan. Ada harga ada rupa. Tapi Ekonomi kan naik turun. Semoga cepat normal," kata Agus saat dihubungi.

Pertamina sendiri masih merahasiakan harga pasti Pertalite. Namun, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa harga Pertalite ada di kisaran Rp 8.000-an. Pada tahap awal peluncurannya, Pertalite akan dijual di 103 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa daerah di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com