Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Dibuka Turun 16 Poin

Kompas.com - 04/08/2015, 09:25 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Selasa (4/8/2015), berlangsung fluktuatif. IHSG dibuka turun ke posisi 16,03 poin ke posisi 4.784,15. Namun, indeks merangkak naik hingga menembus zona hijau.

Sekitar pukul 09.20 WIB, IHSG naik tipis 2,53 poin (0,05 persen) menjadi 4.802,71. Tercatat 97 saham naik, 80 saham turun, dan 55 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 402,31 miliar dengan volume 419,21 juta lot saham.

IHSG hari ini diproyeksikan kembali bergerak variatif. Sentimen regional kembali memberikan pengaruh bagi pergerakan indeks yang rawan memberi tekanan sewaktu-waktu.

Kemarin indeks bergerak bervariasi di tengah minimnya insentif positif di pasar. Aksi beli selektif terutama melanda saham emiten bank BUMN berkapitalisasi besar seperti saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kemarin menguat 4,5 persen. Sedangkan aksi ambil untung terutama melanda saham sektor konsumsi, perdagangan, dan pertambangan. IHSG akhirnya ditutup relatif flat melemah 2 poin di level 4.800,182.

Penguatan lanjutan IHSG tertahan setelah pasar kawasan Asia kemarin cenderung bergerak di teritori negatif. Sentimen negatif kawasan Asia kemarin dipicu data manufaktur China yang kembali mengindikasikan perlambatan ekonomi negara tersebut. Indeks Caixin Final Manufacturing China Juli lalu turun ke 47,8 terendah sejak Juli 2013.

Dari domestik data inflasi Juli sebesar 0,93 persen secara bulanan dan 7,26 peraen (yoy) cenderung direspon positif karena sudah diperkirakan sebelumnya. Pasar memperkirakan inflasi ke depan cenderung akan turun pasca Idul Fitri.

Saat ini pasar tengah menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan dua yang diperkirakan masih di bawah 5 persen namun lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesatr 4,7 persen (yoy).

Sementara Wall Street Senin waktu setempat bergerak di teritori negatif setelah harga komoditas kembali anjlok menyusul meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi setelah aktivitas manufaktur China Juli lalu kembali mengalami kontraksi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,52 persen dan 0,28 persen.

Harga minyak mentah di AS kembali anjlok 3,81 persen di 45,72 dollar AS per barrel.

Pada perdagangan hari ini, menurut Riset Fitst Asia Capital, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi namun cenderung terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. Pasar juga mencermati pergerakan rupiah atas dollar AS yang sudah menembus level Rp 13.500 per dollar AS. "IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.770 dan resisten di 4.830," tulisnya.

Adapun saham pilihan antara lain BBCA, BBRI dan BBNI. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com