"Ini bukan cuma di perkotaan, di daerah juga sama. Ini jelas sudah tidak normal karena normalnya harga cabai itu di bawah Rp 20.000 (per kilogram). Dengan harga di bawah Rp 20.000, petani sudah mendapatkan untung dan masyarakat juga tidak terlalu berat membeli," ujar Sekertaris Jenderal APPSI Ngadiran kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan karena kekurangan pasokan dari daerah pemasok cabai. Saat ini, lanjut Ngadiran, beberapa daerah produsen pangan mengalami kekeringan yang cukup parah.
"Jadi memang kenaikan ini sebenarnya karena pasokannya kurang, pasti naik. Kekurangan pasokan karena daerah-daerah produsen itu kekeringan bahkan ratusan sampai ribuan hektar puso, itu dari sisi padi. Nah pangan bawang merah dan cabai ini kan berpengaruh itu juga, persoalannya kan kekurangan air," kata dia.
Sementara itu terkait distribusi, Ngadiran tak melihat adanya pengaruh distribusi terhadap harga. Menurut dia, semakin "pedasnya" harga cabai saat ini murni karena kurangnya pasokan cabai dari petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.