Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pasar "Becek" yang Stabil Cuma Ini..

Kompas.com - 07/08/2015, 12:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga sayur mayur, daging ayam, dan rempah-rempah atau bumbu dapur diakui sejumlah pedagang 'pasar becek' atau pasar tradisional. Namun dari beberapa komoditas yang diperdagangkan, ada pula diantaranya yang stabil bahkan turun.

Sumini, salah seorang pedagang di Pasar Warakas, Jakarta Utara mengatakan, komoditas yang tidak mengalami perubahan harga tiga pekan terakhir hanyalah tomat sayur, dan kentang. "Tomat sayur Rp 7.000-Rp 8.000, stabil. Kentang juga stabil Rp 12.000," kata wanita asal Klaten ini kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Selain tomat sayur dan kentang yang harganya stabil, ada juga sayuran segar yang malah turun, yaitu kangkung. Tidak seperti bayam yang harganya kembali naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 per ikat, harga kangkung justru turun Rp 1.000 dari Rp 3.000 menjadi Rp 2.000 per ikat.

Menurut Sumini, penurunan harga kangkung ini bukan lantaran pasokannya melimpah. Akan tetapi karena tidak ada pembeli jika dihargai Rp 4.000 per ikat. Akhirnya pedagang pun terpaksa banting harga. Namun ada juga yang memang harganya turun lantaran pasokannya berlebih paska panen.

"Bawang merah jualnya Rp 28.000, belinya (modal) Rp 20.000 per kilo, udah turun. Biasanya pas Lebaran sampai Rp 35.000," kata Sumini.

Sumini mengaku mendapat pasokan dagangannya dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun untuk sejumlah sayur dia mendatangkan langsung dari Bogor, seperti kangkung. Meskipun beberapa komoditas harganya stagnan dan turun, namun menurut Sumini lebih banyak komoditas yang harganya naik.

Komoditas rempah seperti bumbu dapur yang naik, salah satunya lada. Harga lada pas Lebaran di kisaran Rp 204.000 per kilogram. Sekarang harganya mencapai Rp 240.000 per kilogram.

"Bawang daun biasanya Rp 7.000 per kilo sekarang Rp 13.000 - Rp 14.000 per kilo. Bayam Rp 3.000 jadi Rp 5.000 per kilo. Naiknya kemarau enggak ada air kan. Sumur pompa itu juga kadang-kadang enggak ada. Padahal kangkung, bayam, kemangi, perlu air. Makanya perlu disemprot air," ucap Sumini.

Pedagang lain, Awi juga mengeluhkan kenaikan harga-harga, sehingga membuat pembelian sepi. Selain, cabai-cabaian, sayur-mayur seperti buncis, kacang panjang, dan sawi juga makin mahal. Satu kilogram kacang panjang kini dibanderol Rp 17.000, dari harga sebelumnya Rp 12.000.

Sementara itu, pedagang ayam di Pasar Warakas juga mengeluhkan harga daging ayam yang disebutnya 'ganti harga'. "Udah bukan naik lagi ini Mbak, ganti harga. Pas Lebaran Rp 35.000 sekarang Rp 45.000," kata pedagang ayam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com