Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Satu Obat yang Bisa Sembuhkan "Penyakit" Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 12/08/2015, 20:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara menegaskan, tidak ada satu obat yang bisa menyembuhkan semua "penyakit" ekonomi yang tengah menjangkit di Indonesia pada saat ini. Demikian disampaikan Suahasil ketika ditanya wartawan soal nilai tukar rupiah yang menembus level 13.800 per dollar AS pada Rabu (12/8/2015).

Suahasil mengakui, dengan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini, pembayaran bunga utang akan meningkat. Namun, di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), misalnya dari royalti sumber daya alam, juga akan meningkat.

Meski harga komoditas pertambangan kini sedang rendah, Suahasil yakin hal tersebut tidak mengganggu penerimaan dalam APBN. Terlebih lagi, beban APBN sudah berkurang dengan penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Yang jelas, kata Suahasil, salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga APBN di tengah pelemahan nilai rupiah ini adalah memperbaiki fundamental ekonomi. "Kami pikirkan kebijakan apa yang perlu kami perkuat lagi supaya iklim bisnis membaik, konsumsi juga bisa membaik," ucap Suahasil, yang ditemui seusai serah terima jabatan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu sore.

Suahasil juga yakin, pemerintah mampu meyakinkan pasar karena telah melakukan reformasi subsidi BBM. Dengan mereformasi subsidi BBM, APBN tidak lagi berisiko.

Di sisi lain, Suahasil juga yakin bahwa belanja pemerintah tidak serta-merta mampu memperbaiki perekonomian. Persoalan ini membutuhkan waktu. "(Selain itu), kita juga jaga iklim usaha supaya semangat investasi tetap bisa produktif. Enggak ada satu obat, Bos. Enggak ada satu obat yang bisa beresin semua masalah," tandas Suahasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com