Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Kemenkeu Tak Perlambat Pencairan Anggaran 2016

Kompas.com - 14/08/2015, 08:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit mengapresiasi komitmen pemerintah untuk lebih berpihak kepada daerah dan rakyat dalam APBN 2016. Namun demikian dia meminta hal tersebut tidak hanya tecermin dari angka -angka dalam APBN 2016. Yang penting kata Ahmadi adalah realisasi.

Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran diharapkan tidak mempersulit pencairan anggaran untuk daerah. Sehingga, anggaran sudah bisa dibelanjakan sejak bulan Januari 2016.

"Selalu saja di Dirjen Anggaran itu begitu, lambat sekali proses pencairan keuangan. Ini yang harus kita lihat, ada apa di sana," kata Ahmadi ditemui di gedung DPR Jakarta Jumat (14/8/2015).

Bahkan Ahmadi juga meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk tak segan-segan memanggil pihak Kementerian Keuangan untuk mencari sumber sumbatan. "Jangan dibiarkan sebagai sebuah tradisi," kata dia.

Ahmadi menuturkan, RAPBN 2016 yang pembahasan awalnya sudah dilakukan bersama parlemen sudah cukup memenuhi harapan DPR. Selama ini kata dia parlemen selalu mendorong agar transfer dan pembangunan di daerah lebih diperkuat.

Hal demikian disampaikan mengingat, menurut Ahmadi banyak kegiatan di daerah yang dikarenakan komandonya ada di pusat, malah terjadi banyak kebocoran anggaran. "Cuma kan menyangkut kepercayaan pada daerah. Ini memang harapan yang bagus ya kalau terealisasi baik," kata Ahmadi.

Sementara itu, untuk mendorong inisiatif daerah agar cepat merealisasikan belanjanya, Ahmadi meminta agar sistem pencairan anggaran diperbaiki. Asal tahu saja hingga akhir Juli 2015, masih ada anggaran daerah yang mandeg sekitar Rp 273 triliun di rekening kas daerah.

Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, pemerintah akan memberikan keberpihakan lebih besar pada daerah dan rakyat dalam APBN 2016. (Baca: RAPBN 2016 Lebih Memihak Daerah dan Rakyat )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com