Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah tahun ini telah menyusun anggaran belanja dalam APBN Perubahan 2015 sebesar hampir Rp 2.000 triliun. Bahkan, rencana belanja sebesar itu ditambal dari utang.
“Sudah dibela-belain utang, belanja saja tidak bisa. Membelanjakan anggaran saja tidak mampu,” sindir Enny dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Minggu (23/8/2015).
Sebagai informasi, hingga 31 Juli 2015 realisasi belanja negara mencapai Rp 913,5 trilun, atau hanya 46 persen dari pagu belanja dalam APBN Perubahan 2015 yang sebesar Rp 1.984,1 triliun. Dari total itu, penyerapan belanja keseluruhan Kementerian dan lembaga hingga 31 Juli 2015 mencapai Rp 261 triliun, atau hanya 32,8 persen.
Sementara untuk belanja modal K/L, hanya mencapai 20 persen. Enny lebih lanjut mengatakan, pemerintah dalam sisa waktu empat bulan ini diharapkan bisa menyerap anggaran tersisa.
Namun lebih dari itu, yang terpenting dan menjadi evaluasi ke depan adalah bukan hanya penyerapan anggarannya saja, melainkan juga dampaknya terhadap perekonomian.
“Kalau orientasinya proyek, penyerapan anggaran tidak efektif memberikan dampak ke ekonomi. Saya lihat kebanyakan ini masih orientasi proyek,” pungkas Enny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.