Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INDEF: Pemerintah Gagal Jaga Daya Beli Masyarakat

Kompas.com - 24/08/2015, 14:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indikator kesejahteraan yang hingga saat ini masih ‘disembunyikan’ oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan memburuk. Indikator tersebut meliputi tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks rasio gini ditengarai terjadi akibat empat faktor.

Ekonom senior INDEF, Fadhil Hasan menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan memburuknya indikator kesejahteraan yaitu gagalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah gagal dalam menjaga daya beli masyarakat setelah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), kenaikan harga gas, kenaikan harga bahan pokok,” kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Akibat daya beli yang menurun, konsumsi rumah tangga terus mengalami pelemahan yang pada triwulan I-2015 hanya tumbuh sebesar 5,1 persen, dan triwulan I-2015 menurun lagi menjadi 4,9 persen. Padahal konsumsi rumah tangga ini merupakan kontribusi terbesar pembentuk produk domestik bruto.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kesejahteraan turun adalah program bantuan sosial yang tidak efektif. “Pemerintah bukannya melakukan perlindungan sosial, justru menghilangkan atau menunda program sosial, misalnya raskin,” lanjut Fadhil.

Inflasi pada kelompok bahan makanan yang secara year to year atau tahunan tercatat 8,28 persen juga menjadi salah satu faktor penyebab memburuknya kesejahteraan masyarakat. Selama Januari-Juli 2015 memang inflasi month to month baru mencapai 1,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Whats New
Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com