Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPN Sofyan Djalil Lapor Serapan Anggaran

Kompas.com - 24/08/2015, 20:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI, pada Senin malam (24/8/2015). Rapat yang dimulai pukul 20.00 beragendakan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2014.

Dalam laporannya, Sofyan menyampaikan serapan anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencapai Rp 949,9 miliar atau 87,2 persen dari anggaran teralokasi yang sebesar Rp 1,885 triliun. “Sebenarnya serapan ini tidak jelek, tapi normal-normal saja, karena dibandingkan tahun sebelumnya penyerapannya di-range 74 persen-91 persen,” kata Sofyan.

Sejak 2008, lanjut dia, Bappenas mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro juga menyampaikan Laporan Keuangan BA 15 Kementerian Keuangan. Bambang menyampaikan, LK BA 15 tahun 2014 mendapat opini WTP dari tiga laporan yang disampaikan ke BPK, yakni realisasi anggaran, neraca, serta catatan atas laporan keuangan. “Belanja negara di Kemenkeu, yang dikeluarkan sebesar Rp 18,11 triliun atau 96,38 persen dari anggaran teralokasi,” kata dia.

Adapun terkait penerimaan negara, Bambang memaparkan realisasi penerimaan PPh mencapai 98,9 persen, PPN 107,7 persen, pajak lainnya 121,5 persen. Pajak perdagangan internasional netto Bea Masuk sebesar Rp 32,2 triliun, dan Bea Keluar sebesar Rp 11,3 triliun. “Kenapa bea keluar di bawah bea masuk, salah satunya tarif CPO (crude palm oil) turun jauh. Penurunan CPO sudah terjadi sejak 2014,” ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com