Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Dorong Perekonomian

Kompas.com - 04/09/2015, 18:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memiliki pandangan yang berbeda dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkait kereta cepat Jakarta-Bandung.

Jika Jonan menilai Jakarta-Bandung tak butuh kereta cepat, Rini justru memandang proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan suatu proyek yang sangat diperlukan Indonesia.

"Baik untuk dibangun karena bisa berikan dorongan pembangunan ekonomi antara Jakarta-Bandung sebagaimana tercipta kota baru sepanjang jalur Jakarta-Bandung," ujar Rini saat jumpa pers di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Meski begitu, ucap dia, pemerintah menegaskan tidak akan menggunakan dana APBN dan jaminan untuk pinjaman sehubungan dengan pendanaan pembangunan proyek itu. Dengan begitu, dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN tak akan dikucurkan untuk membiayai proyek tersebut.

"Pemerintah meminta untuk Menteri BUMN melihat secara bisnis pembangunan kereta cepat. Maka kami saat ini konsentrasi kalkulasikan perhitungan dari sisi bisnis," kata dia.

Rini tetap tetap pada pendiriannya bahwa pembangunan kereta cepat penting untuk membangun sentra ekonomi baru di sepanjang jalur Jakarta-Bandung. Menurutnya, apabila itu bisa diwujudkan, maka kepadatan Jakarta akan berkurang.

Sementara untuk pendanaan, Rini berharap ada pendanaan dari beberapa pihak terutama dari investor luar. Nantinya kata dia, dana tersebut merupakan pinjaman jangka panjang sekitar 30 hingga 40 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com