Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Konsumsi Masyakarat, Program BLT Perlu Dihidupkan Lagi?

Kompas.com - 21/09/2015, 21:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat pemerintah memperbaiki kondisi perekonomian nasional dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi "September I" dinilai tak cukup ampuh. Meski paket kebijakan itu bertujuan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat, namun beberapa rencana kebijakan masih diragukan.

Ekonom Kepala Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, pemerintah perlu memiliki kebijakan yang bener-benar riil dan cepat untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Bahkan, dia menyarankan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kembali dihidupkan untuk meningkatan konsumsi masyakarat kelas bawah yang paling terkena dampak pelemahan ekonomi saat ini.

"Memang kemarin ada penurunan bunga KUR (Koperasi Usaha Rakyat) dari 22 persen jadi 12 persen. Tapi permasalahnya bukan di situ, tapi daya beli dimasyakarat enggak ada. Nanti ada produksi tapi enggak ada yang mau beli, percuma kan. Harusnya fokus bagaimana daya beli masyarakat ini ditingkatkan. Dengan BLT aja dulu di genjot (tingkat konsumsi)," ujar Destry di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Dia menyadari ada polemik dari program BLT selama ini. Pengalaman masa lalu, program tersebut selalu dikait-kaitkan dengan hal yang berbau politis, tidak mendidik, dan tidak produktif. Terlepas dari polemik itu, Destry meyakini bahwa BLT adalah program yang tepat dilaksanakan saat ini, saat tingkat konsumsi masyakarat tergerus.

"Nah BLT saat ini kan ada 15,5 juta kepala keluarga (KK) yang dapat kartu sejahtera dan sebagainya itu dengan anggaran Rp 19 triliun. Kalau itu dinaikkan 31 (KK), itu sudah hampir separuh penduduk Indonesia. Saya dalam acara diskusi dibilang 'wah itu (BLT) kan enggak mendidik, tidak produktif', bener memang sekarang kita mau dorong dulu konsumsinya. Setelah dorong konsumsi baru kita masuk ke produksi," kata dia.

Menurut dia, tak akan berhasil suatu kebijakan ekonomi yang produktif, bila tingkat konsumsi masyarakat rendah. Berbagai program yang ada dalam paket kebijakan "September I" misalnya penyaluran dana desa, dinilai tak akan cepat menunjukan hasil yang positif bagi tingkat konsumsi masyakarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com