Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Kebijakan Jilid II Fokus pada Industri, Keuangan, dan Ekspor

Kompas.com - 29/09/2015, 13:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera mengumumkan paket kebijakan tahap dua di istana kepresidenan, Selasa (29/9/2015) siang ini. Paket kedua kali ini akan lebih ringkas dan difokuskan untuk sektor industri, keuangan, dan ekspor.

"Pemerintah tidak akan mengumumkan banyak-banyak lagi sekaligus, seperti yang lalu. Mungkin pemerintah nanti ada tiga yang menyangkut industri, ekspor, dan keuangan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di istana kepresidenan, Selasa (29/9/2015).

Tak hanya dari pemerintah, paket kebijakan itu juga akan mencakup paket yang akan dilaksanakan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengumuman akan dilakukan pada pukul 13.30 nanti oleh Presiden Joko Widodo bersama para menteri lainnya.

Selain penjelasan paket kebijakan tahap dua, Darmin mengungkapkan pemerintah juga akan kembali penjelasan paket kebijakan pertama. Penjelasan ulang ini dilakukan karena ternyata banyak pihak yang belum memahami substansi dari paket kebijakan pertama itu karena terlalu banyak kebijakan yang disampaikan sekaligus.

Presiden Jokowi memutuskan menerbitkan paket kebijakan secara bertahap untuk menyikapi perlambatan ekonomi yang saat ini terjadi di dalam negeri. Paket kebijakan tak hanya ditujukan untuk industri tetapi juga untuk membantu daya beli masyarakat. Paket itu juga diharapkan mampu menguatkan nilai tukar rupiah dengan beberapa paket kebijakan yang diluncurkan BI dan OJK.

Pada paket kebijakan tahap pertama, sejumlah kebijakan yang diluncurkan seperti pemangkasan regulasi yang dinilai menghambat dunia usaha, penguatan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah, pengendalian sejumlah harga komoditi hingga upaya menarik valas ke dalam negeri.

Namun, nyatanya, paket kebijakan itu tidak langsung memberikan efek pada perbaikan nilai tukar rupiah. Pada Selasa pukul 09.00, rupiah kembali merosot ke level Rp 14.811.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com