Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Rizal Ramli soal Gaji Besar tetapi Tak Independen, Ini Kata SKK Migas

Kompas.com - 07/10/2015, 19:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menganggap kritikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli sebagai masukan.

Sebelumnya, Rizal bilang, banyak pejabat SKK Migas yang tidak berpikir independen meski gajinya besar.

"Masukan atau kecaman Pak Rizal Ramli, kita akui beliau visioner. Kita akan tindak lanjuti. Kritik dari Pak Rizal Ramli sangat kita hargai," ujar Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro saat ditemui seusai acara seminar energi di Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Pernyataan Rizal Ramli itu disampaikan sebagai kritik terhadap SKK Migas terkait pengembangan "Lapangan Gas Abadi" Blok Masela yang akan ditandatanganinya pada 10 Oktober 2015 nanti.

SKK Migas adalah pihak yang memberikan rekomendasi pengembangan Blok Masela dengan cara membangun kilang LNG terapung atau floating. Sementara itu, Rizal Ramli menyatakan bahwa usulan itu pesanan perusahaan migas asing.

Menindaklanjuti penyataan Rizal itu, SKK Migas mengaku akan menggandeng konsultan independen internasional untuk memberikan rekomendasi pengembangan Blok Masela kepada pemerintah.

"Belum diputuskan (konsultannya). Kami lagi membuat term and condition dulu. Biar nanti enggak kena (kritik) lagi, dikira konsultan ini berpihak ke siapa," kata Elan.

SKK Migas mengaku sudah melakukan kajian terhadap Blok Masela sejak satu tahun silam. Namun, Elan mengatakan bahwa SKK Migas tak berkeberatan bila pemerintah menunjuk konsultan independen internasional.

"Tetapi, kami terbuka kalau ada masukan seperti ini (dari Rizal Ramli). Ayo kita coba buka sama-sama," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com