Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desk Khusus Siap Selamatkan Perusahaan yang Terancam Kolaps

Kompas.com - 09/10/2015, 11:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Desk Khusus Investasi Sektor Tekstil dan Sepatu yang dibentuk pemerintah dalam rangka mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjaga lapangan kerja siap memberikan fasilitas kepada 13 perusahaan di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang terancam kolaps.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menuturkan, sejak awal pekan ini sudah ada 17 perusahaan skala menengah-besar di sektor TPT yang mengalami kesulitan. Perusahaan-perusahaan tersebut tersebar di 7 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Yogyakarta.

“Delapan dari 17 perusahaan itu telah mengurangi kapasitas produksinya, dan lima yang rencananya akan tutup. Tentu kami akan fokus ke 13 ini dulu, karena 13 perusahaan inilah yang akan kita fasilitasi,” kata Franky dalam dialog dengan pelaku usaha di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Selain 17 perusahaan berskala menengah-besar tersebut, Desk Khusus juga menerima laporan dari perusahaan di sektor TPT dengan skala kecil menengah. Franky menjelaskan, untuk inipun Desk Khusus akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian. “Tentu ada skema yang bisa memfasilitasi IKM. Intinya desk ini dibentuk untuk mencegah PHK,” jelas Franky.

Adapun fasilitas yang akan diberikan meliputi urusan perbankan, tagihan listrik, perpajakan, dan sebagainya. Misalnaya, jelas Franky, perusahaan yang mengalami masalah dengan kredit di bank BUMN, maka akan mendapatkan fasilitas dari Desk Khusus.

“Kemudian yang terkait dengan kesulitan membayar listrik, tagihannya besar sehingga produksinya turun, itu ada fasilitas dari Dirut PLN dan Kementerian ESDM,” kata Franky.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong memberikan apresiasi atas dibentuknya Desk Khusus ini. Sebab, tekstil dan sepatu merupakan bagian yang sangt besar dari perindustrian RI, dan memberikan kontribusi cukup besar pada total ekspor.

“Jadi, ini suatu inisiatif yang sangat akal sehat dan tepat pada waktunya. Apalagi kita mengalami guncangan pasar modal, kurs rupiah. Ini inisiatif yang tepat sasaran dan tepat waktu,” tutur pria yang akrab disapa Thom itu.

Sepanjang 2014, kontribusi TPT dan alas kaki terhadap ekspor non-migas mencapai 14,3 persen. BKPM mencatat, sepanjang semester I-2015 realisasi investasi untuk sektor TPT tumbuh 58 persen sebesar Rp 3,88 triliun dibanding periode sama 2014.

Sementara sektor alas kaki tumbuh 613 persen sebesar Rp 759 miliar dibandingkan periode sama 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com