Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Zero Cost" ala Perusahaan Elektronik, Strategi Sejahterakan TKI

Kompas.com - 19/10/2015, 16:25 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Tingginya beban biaya penempatan membuat tenaga kerja Indonesia kerap terjerat utang. Dampaknya, gaji mereka dipotong selama berbulan-bulan untuk membayar utang biaya pemberangkatan tersebut. Melirik aturan ketenagakerjaan di perusahaan produsen elektronik, jadi salah satu cara mengatasi persoalan ini.

"Sampai saat ini baru satu-satunya pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) yang membebaskan biaya penempatan ya PT Pademangan ini," ujar Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid, Minggu (18/10/2015).

Saat berkunjung ke lokasi Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) milik PT Pademangan Lestari Semesta, Nusron menegaskan pendekatan ke PPTKIS merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah pungutan biaya pemberangkatan TKI.

Pembebasan biaya pemberangkatan TKI menjadi fokus BNP2TKI, ujar Nusron, karena para pekerja Indonesia yang kebanyakan bekerja di sektor rumah tangga selama ini sudah terbebani biaya tinggi. Biaya itu sudah dimulai dari ongkos calo atau sponsor.

“Untuk itu, kalau mau kerja di luar negeri jangan melalui calo atau sponsor. Langsung daftar saja di PPTKIS,” saran Nusron.

Zero cost ala perusahaan elektronik

Nusron lalu memaparkan, terobosan zero cost yang sekarang terus didorong BNP2TKI merujuk pada Electronic Industry Citizenship Coalition Code of Conduct. Aturan tersebut diterapkan di perusahaan elektronik, dengan prinsip tak boleh ada pungutan kepada tenaga kerja.

Penempatan tenaga kerja, merujuk aturan tersebut, merupakan tanggung jawab perusahaan.
Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menambahkan, mereka yang bekerja di bidang elektronik cenderung lebih sejahtera.

“Mereka diberi standar gaji 20.000 dollar baru Taiwan ditambah overtime sehingga memperoleh sekitar 25.000 dollar baru Taiwan per bulan," sebut Agusdin. Tantangannya, mereka harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain yang rata-rata berlatar belakang sarjana.

Para pekerja di elektronik, lanjut Agusdin, juga mendapatkan fasilitas berupa makan dan asrama, dengan kontrak kerja tiga tahun yang bisa diperpanjang kembali. Saat ini, menurut dia, ada 600 TKI di perusahaan elektronik Compaq Taiwan, di antara 3.000 pekerja perusahaan tersebut.

Menurunkan hingga menghapuskan biaya penempatan buruh migran Indonesia (BMI), kata Nusron, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyejahterakan para TKI. “Jangan sampai arti BMI sebenarnya daalah Buruh Melarat Indonesia. Berangkat jual sawah, pulang jual rumah,” canda dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com