Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Diajukan

Kompas.com - 26/10/2015, 19:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Izin penggunaan trase kereta cepat Jakarta-Bandung segera akan diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Trase adalah sumbu jalan berupa garis-garis lurus saling berhubungan yang terdapat pada peta topografi suatu muka tanah dalam perencanaan jalan baru.

Menurut Komisaris PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia Sahala Lumban Gaol, pengajuan izin trase tersebut sekaligus dengan permohonan penetapan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai badan usaha penggarap proyek. Keduanya tidak terpisahkan, sebab izin trase tidak akan keluar jika Kemenhub enggan menyetujui KCIC sebagai penggarap proyek. "Dua-duanya harus jalan," kata Sahala, ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/10/2015).

Sahala mengatakan, pemancangan tiang perdana atau ground breaking (GB) rencananya dilakukan pada 9 November 2015 mendatang. Atas dasar itu, izin dari Kemenhub harus sudah didapat. "Sekarang lagi proses, mudah-mudahan sesegera mungkin dipenuhi persyaratan semua dan bisa selesai pada Oktober,” imbuh Sahala.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyampaikan, urusan perizinan trase adalah urusan KCIC. Rini sendiri enggan berkomentar ditanya perihal izin trase “Tanya langsung ke perusahaan patungan. Saya merasa mereka sudah menghadap Menteri Jonan,” ucap Rini.

Sebagaimana diketahui, mega-proyek senilai Rp 70 triliun tersebut rencananya mulai digarap 2016 dan rampung pada 2018. Kereta berkecepatan 200-300 kilometers per hour (kph) itu diperkirakan mulai mengangkut penumpang pada kuartal-I 2019, dengan tiket dibanderol Rp 225.000 sekali jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com