Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Beroperasi Tahun Depan

Kompas.com - 05/11/2015, 19:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara direncanakan beroperasi pada 2016.

Sei Mangkei adalah salah satu dari 8 KEK yang saat ini disiapkan pembangunannya untuk menggerakkan perekonomian wilayah pinggiran.

"Kalau mengharapkan berapa tahun semua selesai agak susah saya memprediksi. Tapi kalau ditanya ada tidak yang bisa mulai tahun depan, kayaknya ada, paling enggak Sei Mangke," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Kamis (5/11/2015). 

Untuk KEK Sei Mangke, Darmin mengatakan akan fokus pada industri crude palm oil (CPO). Namun, fasilitas dan kemudahannya juga tetap diberikan tidak hanya industri yang berkaitan dengan industri kelapa sawit dan turunannya. 

"Walaupun Sei Mangke itu fokusnya CPO, tetap saja industri lain dapat fasilitas meskipun tidak setinggi CPO," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu. 

Upaya menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran melalui pengembangan KEK menjadi satu dari tiga kebijakan deregulasi yang dikeluarkan dalam paket kebijakan ekonomi VI, yang diumumkan hari ini.

KEK yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) yaitu Tanjung Lesung (Banten), Sei Mangkei (Sumatera Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Api-api (Sumatera Selatan), dan Maloi Batuta Trans Kalimantan/MTBK (Kalimantan Timur).

Untuk mempercepat beroperasinya tujuh KEK lain yang telah ditetapkan, pemerintah akan kembali melakukan kajian terhadap daftar negatif investasi.

Sayangnya, Darmin masih enggan memberikan bocoran sektor mana yang akan dibuka untuk asing agar KEK yang ditetapkan bisa segera beroperasi.

Melalui paket kebijakan VI, pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan yang akan diberikan di KEK.

Di antaranya pengurangan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20 persen sampai 100 persen selama 10 sampai 25 tahun, pembebasan PPN dan PPnBM, kepemilikan properti bagi asing, pengurangan pajak pembangunan 50 persen hingga 100 persen, multiple visa yang berlaku satu tahun, serta kemudahan perizinan HGB beserta perpanjangannya.

Kompas TV Pengumuman Paket Ekonomi Jilid VI - Bagian 1

Kompas TV Pengumuman Paket Ekonomi Jilid VI - Bagian 2


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com