Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penempatan TKI G to P ke Macau Akan Dimulai 2016

Kompas.com - 18/11/2015, 18:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan industri di Makau lebih suka menerima tenaga kerja Indonesia (TKI) karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan tenaga kerja dari negara lain.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan memanfaatkan peluang itu dengan melatih sedikitnya seratus calon TKI di pusat pendidikan seiring diselenggarakannya JobFair pada Maret 2016 mendatang.

Hal tersebut dipaparkan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menerima kunjungan kerja Konsul Jenderal RI di Hongkong dan sepuluh anggota Delegasi Asosiasi Indonesia – Makau (AIMs) di ruang rapat Kepala BNP2TKI lt.2, Gedung BNP2TKI, Rabu (18/11/2015).

Pada kunjungan kerja tersebut delegasi AIMs menginformasikan kesempatan kerja sektor Hospitality di Macau SAR yang berpeluang untuk diisi oleh TKI.

Wakil AIMs, Yosef, memaparkan kondisi kerja dan proporsi tenaga kerja asing di Makau. Dia juga menjelaskan jumlah perusahaan, industri, serta rata-rata gaji per bulan pekerja di negara itu. Dia menyebutkan, seorang pekerja di sektor hospitality memperoleh gaji sekitar 800 sampai 1000 dollar AS per bulan.

Jumlah tenaga kerja asing di Makau untuk sektor domestic helpers berjumlah 23.086. Sebagian besar tenaga kerja itu berasal dari Filipina, disusul Vietnam, dan kemudian Indonesia.

Namun, menurut perwakilan sektor industri AIMs, Hao, sektor industri di Makau lebih memilih orang Indonesia dibandingkan Filipina. Para TKI dinilai bisa belajar cepat berbahasa setempat. Mereka tidak seperti tenaga kerja dari Filipina yang bersikeras menggunakan bahasa Inggris.

"Orang Indonesia (TKI) merupakan pekerja keras, mudah bergaul dan akrab dengan anggota keluarga," ujar Hao.

Sementara itu, Kepala Perwakilan RI di Hongkong, Chalief Akbar, mengatakan bahwa berdasarkan data saat ini ada 4.036 WNI bekerja di Makau. Sekitar 1.100 dari jumlah TKI itu bekerja di sektor formal.

"Makau sangat mendukung jika diselenggarakan program Government  to Private antara Pemerintah Indonesia dan Asosiasi Macau," ujar Chalief.

Berdasarkan hal itu, lanjut dia, MAkau dan Indonesia harus mempersiapkan hal teknis untuk bisa dimatangkan agar penempatan tenaga dari Indonesia ke Makau bisa terlaksana mulai dari penetapan ketentuan, jumlah kuota, struktur biaya, peratura, masa kerja, dan hal teknis lainnya.

Menyambut perkembangan tersebut, Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, mengatakan pihaknya akan menempatkan TKI pria lebih dulu. Sebagai kelanjutan dari pertemuan itu akan dilatih
setidaknya seratus orang di pusat pendidikan.

"Dengan begitu menjelang Macau JobFair di Jakarta, Semarang dan Surabaya pada Maret 2016 nanti kita sudah mempersiapkan tenaga kerja untuk mengisi sektor hospitality di Makau" kata Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com