Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kriteria Pelaku Pasar, Yang Manakah Anda?

Kompas.com - 20/11/2015, 08:00 WIB
                                        Oleh Ryan Filbert
                                           @RyanFilbert

KOMPAS.com - Dalam melakukan transaksi di pasar modal atau pasar lain terdapat berbagai macam jenis pelakunya. Itulah yang menyebabkan terjadinya dinamika pergerakan harga di pasar.

Perbedaan pandangan atas sebuah kondisi pasar oleh setiap orang menyebabkan harga bergerak naik dan turun.

Bila mengalami kenaikan, maka dapat digambarkan bahwa pembeli lebih optimistis daripada yang menjual. Demikian pula sebaliknya.

Dalam mengklasifikasikan pelaku pasar berdasarkan pengalamannya akan terbagi menjadi setidaknya ada empat  kategori.

1. Pemula yang beruntung (dan tidak beruntung)

Pelaku pasar pemula adalah seorang pelaku yang baru saja mengenal dengan pasar. Biasanya, pemula ini adalah orang yang memiliki mimpi besar menjadi orang yang jauh lebih kaya dan sukses dengan bertransaksi.

Boleh diibaratkan sama seperti orang dari desa atau kota kecil datang mengadu nasib di kota besar. Mereka ini belum memiliki pengalaman yang cukup.

Bisa juga karena orang itu masuk ke pasar akibat iklan-iklan seminar dan pelatihan yang begitu membuai mimpi.

Dengan iklan "transaksi saham untung dalam keadaan pasar naik maupun turun", "rahasia meraih keuntungan 100% dalam waktu 1 malam" dan apapun bahasa marketing yang membuat seseorang ikut ke dalam sebuah seminar, dibakar semangatnya, dan akhirnya terjun menjadi pelaku pasar.

Nasib dari pemula ini akan selalu terbagi dua, yang gagal karena pasar memang sedemikian kejamnya, atau berhasil dengan kemampuan seadanya dalam kondisi ini dikenal dengan keberuntungan pemula (beginner's luck).

2. Sadar dan belajar

Keberhasilan seorang pemula akan menyebabkan sebuah kepercayaan diri dan semakin agresif dalam melakukan transaksi sehingga saking percaya dirinya akhirnya mengalami kerugian.

Di sini seorang pemula sadar bahwa hidup tidaklah seindah dan semudah apa yang dikatakan seorang motivator. Toh seorang motivator juga tidak selalu melakukan apa yang dinasihakan dirinya sendiri.

Di tahap ini terbagilah golongan sakit hati pada pasar karena rugi, yang kemudian mencaci maki sambil meninggalkan pasar modal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com