Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan, sampai saat ini, belum ada pembahasan mengenai rencana Newmont menjual sahamnya.
Keinginan Arifin Panigoro membeli saham Newmont saat bertandang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, pada Rabu (25/11/2015) lalu juga belum sampai ke Kementerian ESDM.
Kementerian yang dikomandani Sudirman Said ini juga belum menerima pemberitahuan resmi atas pembelian saham Newmont yang ditaksir senilai 2,2 miliar dollar AS atau Rp 30 triliun itu (kurs Rp 13.636 per dollar AS).
Hanya merujuk aturan yang berlaku, jika saham Newmont beralih tangan, harus ada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Kemudian, hasil RUPS harus dilaporkan ke Kementerian ESDM, berikut siapa pemegang saham yang baru, dilengkapi dengan persetujuan penjualan saham," ujar Bambang ke Kontan Kamis (26/11/2015).
Bambang menegaskan, jika memang 76 persen saham Newmont beralih ke Arifin, maka tidak ada lagi kewajiban untuk melakukan sisa divestasi 7 persen saham Newmont.
"Syaratnya Arifin harus menggunakan perusahaan nasional," tandas Bambang.
Namun, jika perusahaan yang menjadi kendaraan berstatus Penanam Modal Asing (PMA), kewajiban divestasi tetap berlaku.
Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika mengatakan, saham Newmont tidak bisa dibeli begitu saja, lantaran saat ini kewajiban Newmont untuk melakukan divestasi senilai 7 persen belum dipenuhi. "Harus dibereskan dulu dong itu divestasinya," kata dia.
Selain itu, sesuai saran Mahkamah Konstitusi, jika pemerintah ingin membeli sisa divestasi 7 persen saham Newmont harus mendapat persetujuan DPR.
Sudah ada yang minat
Juru Bicara Group Executives Newmont Mining Corporation Omar Jabara mengatakan, Newmont sudah menerima pernyataan ketertarikan perusahaan lain untuk membeli asetnya.
"Dari waktu ke waktu, kami menerima menerima pernyataan ketertarikan pembelian aset-aset Newmont. Kami mempertimbangkan setiap proposal itu," kata dia Kontan, Kamis (26/11).
Hanya hingga kini belum ada pembahasan penjualan aset Newmont, berikut pengajuan proposal atas ketertarikan minat perusahaan lain.
"Hingga saat ini belum ada pembahasan terkait pembelian aset Newmont yang memenuhi kriteria," tandas Omar.
Namun, menurut Hilmi Panigoro, masuknya Arifin Panigoro ke bisnis tambang emas untuk diversifikasi bisnis. Lagi pula menambang emas lebih mudah ketimbang migas.
"Operasi tambang terbuka lebih simpel," kata Hilmi, Kamis (26/11/2015). (Azis Husaini, Pratama Guitarra)
baca juga: Arifin Panigoro Ingin Caplok 76 Persen Saham Newmont, Ini Syarat dari Rizal Ramli