Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Newmont, Arifin Panigoro Harus Lapor ESDM

Kompas.com - 27/11/2015, 13:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana taipan Arifin Panigoro  membeli 76 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) nampaknya akan menghapus  kewajiban divestasi perusahaan ini. Syaratnya:  Arifin harus membeli saham perusahaan itu dengan menggunakan perusahaan  berbendera nasional.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan, sampai saat ini,  belum ada pembahasan mengenai rencana Newmont menjual sahamnya.

Keinginan Arifin Panigoro membeli saham Newmont  saat bertandang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, pada Rabu (25/11/2015)  lalu juga belum sampai ke Kementerian ESDM.

Kementerian yang dikomandani Sudirman Said ini juga belum menerima pemberitahuan resmi  atas pembelian saham Newmont yang ditaksir senilai 2,2 miliar dollar AS atau Rp 30 triliun  itu (kurs Rp 13.636 per dollar AS).  

Hanya merujuk  aturan yang berlaku, jika saham Newmont beralih tangan, harus ada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Kemudian, hasil RUPS harus dilaporkan ke Kementerian ESDM, berikut siapa pemegang saham yang baru,  dilengkapi dengan persetujuan penjualan saham,"  ujar Bambang ke Kontan  Kamis (26/11/2015).

Bambang menegaskan, jika memang 76 persen saham Newmont beralih ke Arifin, maka tidak ada lagi kewajiban untuk melakukan sisa divestasi 7 persen saham Newmont.

"Syaratnya Arifin harus menggunakan perusahaan nasional," tandas Bambang.

Namun, jika perusahaan yang menjadi kendaraan berstatus Penanam Modal Asing (PMA), kewajiban divestasi tetap berlaku.

Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika mengatakan, saham Newmont tidak bisa dibeli begitu saja, lantaran saat ini kewajiban Newmont untuk melakukan divestasi senilai 7 persen belum dipenuhi. "Harus dibereskan dulu dong itu divestasinya," kata dia.

Selain itu, sesuai saran Mahkamah Konstitusi, jika pemerintah ingin membeli sisa divestasi 7 persen saham Newmont harus mendapat persetujuan DPR.

Sudah ada yang minat

Juru Bicara Group Executives Newmont Mining Corporation Omar Jabara mengatakan, Newmont sudah menerima pernyataan ketertarikan perusahaan lain untuk membeli asetnya.

"Dari waktu ke waktu, kami menerima  menerima pernyataan ketertarikan pembelian aset-aset Newmont. Kami mempertimbangkan setiap proposal itu,"  kata dia Kontan, Kamis (26/11).

Hanya hingga kini belum ada pembahasan penjualan aset Newmont, berikut  pengajuan proposal atas ketertarikan minat perusahaan lain.

"Hingga saat ini belum ada pembahasan terkait pembelian aset Newmont yang memenuhi kriteria," tandas Omar.

Namun, menurut Hilmi Panigoro, masuknya Arifin Panigoro ke bisnis tambang emas untuk diversifikasi bisnis. Lagi pula menambang emas lebih mudah ketimbang migas.

"Operasi tambang terbuka lebih simpel," kata Hilmi, Kamis (26/11/2015). (Azis Husaini, Pratama Guitarra)

baca juga: Arifin Panigoro Ingin Caplok 76 Persen Saham Newmont, Ini Syarat dari Rizal Ramli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com