Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Primer dan Sekunder, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Kompas.com - 13/12/2015, 08:03 WIB

                                              Oleh Ryan Filbert
                                                  @RyanFilbert

KOMPAS.com - Dalam instrumen properti, maka pertanyaan pada judul artikel ini adalah salah satu pertanyaan favorit yang ditanyakan peserta kelas maupun seminar yang saya adakan.

Properti primer (primary) adalah sebuah properti "fresh from the oven", yakni baru saja dibangun, dan kita adalah pemilik tangan pertamanya.

Biasanya properti ini dikembangkan oleh developer menjadi sebuah kawasan baik besar maupun kecil dan dibangun dari tanah kosong atau melalui pembebasan lahan hingga akhirnya dapat kita miliki, tinggali, atau jadikan tempat usaha.

Sedangkan, properti sekunder adalah properti yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama atau primer kepada pihak lainnya.

Beberapa rekan pembaca buku saya yang berjudul Bangun Kekayaan, Investasi Properti mengambil kesimpulan bahwa saya tampaknya lebih memilih properti sekunder dalam sebuah investasi. Mengapa?

Itu karena alasan sederhana: bahwa investasi yang nyaman adalah investasi dengan risiko terukur dan dapat diantisipasi. Properti sekunder memiliki 'rekam jejak' terlebih dahulu dan dapat kita perhitungkan berapa potensi investasi pada sebuah kawasan.

Misalnya kawasan pergudangan, properti sekunder berbentuk pergudangan dengan mudah dapat kita lihat apakah area yang sudah beroperasi tersebut telah berjalan baik, bagaimana dengan pertumbuhan kawasannya, apakah telah terpakai semua kawasan properti pergudangan tersebut.

Tidak seperti sebuah kawasan baru yang baru saja ditawarkan, kita seperti membeli kucing dalam karung.

Namun faktor harga primary listing yang menggoda karena masih murah adalah sebuah pertimbangan yang menarik bagi seorang investor properti yang jauh lebih ahli.

Bagi saya pribadi, menjadi investor properti primer memerlukan sebuah keahlian dan bukan hanya bermodalkan "kantong yang tebal" saja. Hindarilah menjadi spekulan!

Lalu bagaimana caranya sebagai seorang investor yang ingin ambil bagian dari properti primer?

1. Sejarah bisa berulang

Bila ada kawasan di area yang dekat atau serupa, memiliki konsep sama, dan pendahulunya sukses maka bisa saja kawasan yang baru mengikuti kesuksesan.

Contohnya, sebuah kawasan sukses memiliki akses tol secara langsung. Lalu ada sebuah kawasan berdekatan dengan kawasan tersebut yang juga akan dibuka akses jalan tolnya maka kesuksesan bisa terulang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com