Jumat lalu (18/12/2015), di pasar spot, rupiah menguat 0,65 persen ke Rp 13.917 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pasar mendapat kepastian, setelah The Fed menaikkan suku bunga. "Risiko kenaikan sudah terukur dan price in," ujarnya sebagaimana dikutip dari Kontan, Senin (21/12/2015).
Research and Analyst Fortis Asia Futures Andri Hardianto bilang, BI rate yang tetap juga menjaga rupiah stabil. Apalagi, inflasi akhir tahun diperkirakan di bawah 3 persen.
Namun, karena kebutuhan dollar di akhir tahun meningkat, Andri menduga, hari ini, penguatan rupiah akan terbatas di Rp 13.870-Rp 13.920.
Josua bilang, masih ada ancaman bagi rupiah dari eksternal. Jika Eropa dan Jepang menambah stimulus, dollar akan menguat. Dus, laju rupiah akan terbatas antara Rp 13.900- Rp 14.000 per dollar AS. (Wuwun Nafsiah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.