Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan: Jalankan Program Padat Karya untuk Optimalkan Dana Desa

Kompas.com - 12/01/2016, 13:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar mengatakan akan terus mendorong para kepala desa dan masyarakat desa agar segera memakai dana desa dengan menjalankan program padat karya, terutama membangun infrastruktur maupun program-program berbasis potensi lokal desa. 

"Dana desa harus segera digunakan untuk program padat karya yang dapat menggerakkan ekonomi desa. Saya tidak akan bosan mengajak para kades dan masyarakat untuk segera memakai dana itu dengan program padat karya, terutama dengan membangun infrastruktur desa," ujar Marwan, Selasa (12/1/2015).

"Termasuk membuat badan usaha milik desa agar potensi ekonomi desa tergarap maksimal. Jangan ragu-ragu apalagi takut memakai dana desa,'' tambahnya.

Sebelumnya, Minggu (10/1/2015), Marwan bertatap muka dengan 600 kepala desa dan perangkat desa se-Gorontalo. Pada pertemuan itu dia mengajak para kepala desa, perangkat desa, dan masyarakat agar segera menjalankan program padat karya.

"Misalnya dengan membangun infrastruktur desa yang memanfaatkan tenaga lokal desa, menggunakan bahan-bahan baku dari desa, dan manfaatnya pun harus bisa disarakan semua masyarakat desa," kata Marwan.

Dia menambahkan, dana desa merupakan amanat Undang-undang Desa dan telah menjadi komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan jumlah dana desa. Ke depan, ia berharap masyarakat bisa melakukan berbagai inovasi dengan memanfaatkan dana itu sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Marwan mengingatkan, anggaran dana desa 2016 mencapai Rp46,9 triliun. Angka itu naik dibanding tahun 2015 sebesar Rp20,76 triliun.

Di Provinsi Gorontalo dana tersebut telah terserap 100 persen. Jumlah dana desa tahun 2015 di provinsi tersebut mencapai Rp179,9 miliar yang terbagi ke 657 desa, 69 kecamatan, dan 5 kabupaten. Rata-rata desa menerima Rp274 juta dana desa tahun 2015.

Marwan melanjutkan, jika seluruh desa bekerja cepat menggunakan dana desa dengan basis potensi lokal, maka dana tersebut akan cepat terserap dan tidak kembali ke pusat. Dana desa akan berputar di desa dan dapat menghidupkan perekonomian pedesaan.

"Kalau ekonomi desa bergerak positif, tentu akan mampu mendongkrak perekonomian nasional," ujarnya.

Beberapa contohnya adalah Desa Huntu Barat, Bone Bolango, Gorontalo. Desa tersebut berhasil menjalankan program padat karya dengan membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) perikanan air tawar. Badan usaha tersebut juga telah memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat, termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Huntu Barat.

"Penyerapan dana desa sangat cepat dan sudah seratus persen. Hasilnya terlihat dengan terbangunnya kolam-kolam perikanan air tawar yang langsung memberi pemasukan bagi masyarakat desa. Ini menjadi contoh bagus bagi desa-desa lainnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com