Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penawaran Divestasi Freeport Dinilai Tidak Sah

Kompas.com - 19/01/2016, 20:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penawaran divestasi saham PT Freeport Indonesia yang sebesar 1,7 miliar dollar AS, dinilai tidak sah. Sebab, sesuai dengan perjanjian dalam kontrak karya (KK), surat penawaran seharusnya ditandatangani dan disampaikan oleh CEO Freeport Indonesia. "Surat penawaran divestasi menurut KK itu harusnya ditandatangani dan ditawarkan oleh CEO PT Freeport Indonesia. Yang terjadi sekarang surat itu datangnya dari Amerika, dari FCX. Kan sudah menyalahi KK," kata Direktur Eksekutif IRESS, Marwam Batubara kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Menurut Marwan, lantaran alasan itulah penawaran divestasi saham yang disampaikan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu, tidak sah. Mestinya, PT Freeport Indonesia mengajukan penawaran ulang. Atau kata dia, pemerintah kembali mendesak PT Freeport Indonesia untuk memberikan penawaran sesuai dasar hukumnya.

Marwan juga membenarkan, ketika dikonfirmasi, sebaiknya Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono terbuka kepada publik perihal penawaran ini.

Sayangnya, ketika dikonfirmasi, Bambang tidak memberikan tanggapan sedikit pun. "Ada satu hal yang mungkin perlu disampaikan ke masyarakat, bahwa di dalam KK ada ketentuan, kalau bicara pengalihan atau jual-beli saham, rujukannya adalah pasal tentang replacement value," sambung Marwan.

"Jadi kalau kita mau beli, kita membayarkan sesuai dengan berapa yang dia belanjakan selama ini. Tidak ada sifatnya yang spekulatif di pasar," jelas Marwan.

Namun, kata Marwan, dalam perkembangannya, prinsip ini diubah oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi fair value. "Dan ini sekarang sedang diributkan oleh tim, karena dalam KK itu prinsipnya adalah replacement value. Jadi, sudah ada moral hazard juga di sini," ucap Marwan.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menyampaikan, penawaran yang diajukan ke pemerintah sebesar 1,7 miliar dollar AS terlalu tinggi. "Saya juga belum mengetahui nilai itu didasari apa, apakah replacement value, atau book value assets, ataukah dihitung dari cadangan tembaga dan emasnya," ujar Rini di kantor Kementerian BUMN, Selasa.

Pasalnya, lanjut Rini, harga komoditas tembaga di pasar dunia saat ini sedang jatuh. Jika penawaran didasarkan pada cadangan tembaga, valuasi sebesar 1,7 miliar dollar AS dinilai kemahalan. "Kami minta masukan dari Danareksa dan dari Mandiri Sekuritas sebetulnya nilainya bagaimana. Memang kalau yang ditawarkan itu menurut kami terlalu tinggi," ucap Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com