Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Televisi Kusrin Dipatenkan

Kompas.com - 25/01/2016, 16:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Televisi rakitan warga Karanganyar, Jawa Tengah, Muhamad Kusrin akan dipatenkan. Kementerian Perindustrian akan melakukan bimbingan untuk mendapatkan hak paten itu.

"Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, akan membantu pengurusan paten televisi-televisi produk Kusrin," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Hal tersebut dilakukan, lanjut Husin, atas arahan Presiden Joko Widodo saat bertemu Kusrin di Istana Negara, yang menyampaikan agar paten untuk televisi rakitan Kusrin diurus.

Kementerian Perindustrian, lanjutnya, akan terus membina dan memberikan arahan pengembangan usaha UD Haris Elektronik milik Kusrin sehingga nilai jualnya akan lebih meningkat.

Pada 19 Januari 2016, Husin menyerahkan sertifikat produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia (sertifikat SNI) kepada Kusrin untuk produk televisi rakitan jenis tabung atau cathode ray tube (CRT).

Kusrin menyematkan tiga merek pada televisi rakitannya, yakni Maxreen, Veloz, dan Zener, dengan pangsa pasar menengah ke bawah.

"Pangsa pasarnya menengah ke bawah karena dijual Rp 400.000-Rp 500.000 per unit. Produksi setiap hari kira-kira hingga 150 unit," ucap Menperin. ‎ ‎ 

 
Kusrin juga berencana mengembangkan usahanya dengan membuka cabang pemasarannya ke Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

Ke depan, dia ingin merakit televisi LED. Namun, hingga saat ini, permintaannya masih banyak pada televisi tabung.

Kompas TV Akhirnya TV Kusrin Dapat SNI dari Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com