Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Ungkap "Keseksian" Jawa Tengah Bagi Investor

Kompas.com - 27/01/2016, 21:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku banyak investor yang menganggap provinsi yang dipimpinnya cukup "seksi".

Menurut Ganjar, upah buruh di Jawa Tengah dinilai cukup rendah, sehingga banyak investor memindahkan pabriknya ke provinsi tersebut.

Selama ini buruh secara rutin melakukan unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Ketimbang demonstrasi, Ganjar mengajak para buruh untuk duduk bersama merumuskan besaran upah.

Kemudian, dia menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk melakukan survei rutin tahunan untuk mengetahui tingkat kenaikan harga dan tingkat kebutuhan.

Akhirnya, upah buruh pun perlahan naik. Namun, kalau dibandingkan dengan daerah lain, upah buruh di Jawa Tengah masih dinilai lebih rendah. Persoalan ini pun masih dipermasalahkan oleh sebagian pihak.

"Lalu saya bilang begini, 'Hei, kamu itu gaji tidak perlu besar, yang penting kebutuhan kamu cukup. Lho iya, gaji kamu besar tapi perusahaan kamu tidak sanggup bayar terus tutup, nanti yang gaji kamu siapa?" papar Ganjar di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Besaran upah buruh yang relatif rendah inilah yang membuat para investor tertarik untuk menanamkan modal dan mendirikan pabrik di Jawa Tengah.

Bahkan, beberapa investor memindahkan pabriknya dari Tangerang ke Jawa Tengah. "Ini yang bikin banyak pabrik akhirnya pindah ke Jawa Tengah. Malah waktu kemarin pabrik-pabrik di Tangerang pindah besar-besaran ke Jawa Tengah, semua buruhnya tepuk tangan," tutur Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com