Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durian Pelangi Manokwari Diincar Malaysia dan Thailand

Kompas.com - 01/02/2016, 12:13 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Durian Pelangi Manokwari yang saat ini menjadi incaran banyak pihak karena kualitas, bentuk dan rasanya mengalahkan jenis durian asal Thailand maupun Malaysia menjadi salah satu durian unggulan masa depan Indonesia.

"Ada satu unggulan durian masa depan yang mengalahkan durian Ochee dan Matahari yakni Durian Pelangi Manokwari. Daging durian ini ada semburat merah seperti pelangi, rasanya tidak terkalahkan," kata Reza Tirtawinata, Ketua Yayasan Durian Nusantara dalam acara Festival Durian Rancamaya di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/1/2016).

Ia mengatakan, jenis durian tersebut tidak dimiliki Thailand dan Malaysia. Informasinya saat ini kedua negara itu sedang mencari di mana lokasi durian tersebut berada untuk diperbanyak di wilayahnya.

"Kita harus bertindak cepat untuk memperbanyak pembibitannya, lakukan penanaman massal supaya dapat dikomersialisasikan secara luas hingga menembus ekspor," ujarnya.

Dia mengatakan, setiap negara memiliki durian unggulan yang laku dijual di pasaran, seperti dari Thailand, jenis durian komersial yakni Monthong dan Kan Your. Dari Malaysia, durian Musang King dan Ochee, dan dari Indonesia yakni durian Matahari.

"Persoalannya, durian Matahari ini tidak sampai di pasar karena sudah habis di kebun," katanya.

Menurut dia, durian lokal Indonesia jumlahnya terbatas karena baru ditanam secara mandiri di perkarangan belum dalam satu hamparan perkebunan sehingga durian tersebut tidak banyak beredar di pasar modern bersama durian-durian unggulan dari Malaysia dan Thailand.

"Jika dikalkulasikan secara kasar, luas kebun durian yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 60 ribu hektare. Ini bukan dalam satu kumpulan perkebunan, tapi terpencar-pencar di kebun-kebun milik masyarakat," katanya.

Ia mengatakan pangsa pasar durian sangat luas. Hasil kajian yang dilakukannya, dari 100 orang, 52 persen suka durian, 28 persen sangat suka durian, delapan persen maniak durian, dan hanya beberapa persen yang tidak suka durian.

"Sekarang ini sudah terbentuk anggota komunitas durian di facebook yang anggotanya mencapai 14.240 lebih mulai dari Aceh sampai Papua," katanya.

Dia mengatakan, perlu dilakukan upaya pelestarian agar keberadaan durian lokal di Indonesia dapat dipertahankan dan dikembangkan agar mampu dikomersialisasikan secara luas seperti Thailand dan Malaysia. Yang menjadi persoalan, keberadaan durian lokal Indonesia sudah sulit ditemukan karena tergerus pembangunan.

"Kontes Durian Rancamaya ini salah satu upaya untuk melestarikan durian lokal Indonesia. Durian unggul yang terpilih akan kita perbanyak anakannya, lalu bibitnya disebarluaskan ke masyarakat untuk ditanam kembali," katanya.

Ia mengatakan, penyelenggaraan Kontes Durian ini juga dilakukan dilaksanakan di dua daerah di wilayah Jawa, rencananya dalam waktu tiga tahun setelah anakan durian unggulan yang dihasilkan melalui kontes tersebut dapat disebarluaskan dan diperbanyak, akan digelar kontes durian tingkat nasional.

"Sudah saatnya kita melestarikan durian lokal Indonesia, kalau tidak dikembangbiakkan akan terlantar dan terancam hilang," katanya.

Kontes Durian Rancamaya ini dimenangkan oleh Durian Kempis dari Rancamaya, Kota Bogor. Untuk juara kedua yakni Durian Lengkeng dari Caringin, dan durian Si pandan dari Rancamaya.

Hadir dalam Kontes Durian tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Bupati Bogor, Nurhayanti, Dandrem 061/Suryakancana, Kol Inf Fulad, Dandim 0606 dan Letkol Inf M Albar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com