"Tanya dong kapan kita ekspor. Gitu cara tanya. Dibalik cara tanyanya. Kalau tanya impor seksi sehingga itu seksi kalau ditanya," ujar Amran sembari tersenyum di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/1/2016).
"Kita sudah ekspor kacang ijo. Kita sudah ekspor jagung. Kalau sesuai data kami 400.000 ton. Kalau (data) BPS 250.000 ton, tahun lalu hanya 27.000-30.000 ton," lanjut dia.
Selain sudah ekspor kacang hijau dan jagung, Indonesia kata dia juga ekspor mangga dan nanas. Oleh karena itu dia ingin wartawan menanyakan ihwal ekspor Indonesia, bukan hanya impor.
"Kita juga sudah ekspor beras ke Italia, tapi masih kecil, baru pemanasan 134.000 ton ya beras khusus, organic rice," ucap dia.
Meski begitu, Amran membenarkan kalau pemerintah berencana impor beras dari India dan Pakistan. Nantinya beras itu akan menjadi stok beras nasional.
Menurut dia, Indonesia harus hati-hati lantaran el nino masih berlangsung. Bila tidak diantisipasi, bisa terjadi kemungkinan yang buruk pada ketersediaan beras nasional.
"Coba siapa yang bisa prediiksi iklim tahun ini? Ini terbesar sepanjang sejarah. Intensitasnya 2,4 persen. Kita harus hati-hati," kata Amran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.