Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantaran Merakit Televisi, Kusrin Pun "Masuk Tivi"

Kompas.com - 05/02/2016, 19:09 WIB

KOMPAS.com - Nama Muhammad Kusrin tentunya belum lekang di benak kita. Pria berumur 36 tahun itu harus rela masuk bui justru karena kreativitasnya merakit televisi dianggap pihak berwenang tak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Memang, produk televisi bermerek Maxreen adalah televisi rekondisi alias televisi yang komponennya berasal dari barang bekas pakai macam tabung gambar komputer bekas.

Singkat kata Kusrin dijerat tiga undang-undang (UU) sekaligus yakni Perdagangan, Perindustrian, dan Perlindungan Konsumen. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara.

Pada kenyataannya, Kusrin mendapat vonis pengadilan enam bulan penjara dengan masa percobaan setahun. Pria asal Dusun Jatikuwung, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah itu juga mesti membayar denda Rp 2,5 juta.

Cerita nyata tentang pria berperawakan kurus itu rupanya mampir ke telinga Presiden Joko Widodo. Saat diundang dan bertemu dengan orang nomor satu di republik ini,  Kusrin malah mendapat apresiasi. Buah manisnya adalah pada 19 Januari 2016, produksi Kusrin menerima status SNI dari Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Saleh Husin sendiri yang menyerahkan kepada Kusrin. (Baca: Menperin: Cukup Sampai Pak Kusrin)

"Terus terang, Kusrin itu kreatif," begitu pernyataan kekaguman Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, hari ini di Jakarta, saat peluncuran iklan televisi terbaru produk Kuku Bima Energi (KBE) versi "Kusrin".

Irwan Hidayat yang kala itu didampingi oleh Kusrin serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya menuturkan bahwa tayangan iklan komersial itu merupakan rangkaian dari iklan produk Sido Muncul yang mengetengahkan pariwisata Indonesia dan kreativitas orang Indonesia. Bintang iklan tersebut adalah Kusrin dan ambasador KBE artis Vega Darwanthi. "Iklan 'Kusrin' akan tayang di televisi nasional mulai hari ini," kata Irwan Hidayat sembari menambahkan ongkos produksi untuk iklan KBE versi "Kusrin" besarnya Rp 10 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com