Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Ini, IHSG Masih Melanjutkan Penguatan

Kompas.com - 17/02/2016, 08:06 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung menguat pada perdagangan, Rabu (17/02/2016) ini. Pendorongnya, indikator teknikal masih menunjukkan potensi penguatan.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG masih cenderung terkonsolidasi selama tiga hari terakhir. Meskipun demikian terkanan jual masih terus terlihat dimana indikator bergerak bearish dari area overbought menuju oversold.

"Oleh karena itu kami perkirakan IHSG masih akan bergerak mixed mencoba menguat dengan range pergerakan di kisaran 4685-4800." kata Lanjar.

Pada perdagangan Selasa (16/02/2016), IHSG bergerak cenderung menguat tertahan dengan ditutup naik tipis 4,28 poin sebesar 0,09 persen di level 4.745 dengan volume yang moderate.

Sentimen kurang baik pada data ekspor kemarin masih menghantui investor dalam negeri untuk merealisasikan sebagian keuntungan jangka pendek dari saham-saham yang telah menguat sejak awal Februari.

Meskipun demikian investor asing masih terus melakukan aksi beli sebesar Rp 137.48 miliar rupiah.

Aksi beli ini karena adanya potensi penguatan harga minyak setelah Saudi Arabia dan Rusia sebagai dua produsen minyak mentah terbesar di dunia setuju untuk menahan output-nya pada pertemuan di Qatar.

Sementara itu, bursa Asia kembali menguat seiring turunnya harga emas dan rilisnya data pinjaman baru di China pada bulan Januari yang berkontraksi sangat baik dengan ekspektasi.

Investor pun masih percaya pemerintah China akan terus menambah stimulus moneter dan kebijakan baru melihat turunnya aktivitas eksport.

Adapun bursa Eropa dibuka melanjutkan penguatannya produsen energi dan minyak.

Bursa melonjak setelah pembicaraan antara menteri perminyakan di Qatar menghasilkan persetujuan menahan output sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi.

Lanjar mengatakan, sentimen selanjutnya akan terfokus pada dalam negeri di mana tingkat suku bunga kembali dievaluasi dengan hasil konsensus akan ada peluang kembali diturunkan ke level 7 persen dari 7,25 persen. Penurunan ini melihat nilai tukar rupiah dan inflasi yang cukup terkendali.

Dari Asia dan Eropa, sentimen terfokus pada neraca perdagangan dan aktivitas ekspor impor di Jepang dan seluruh wilayah Eropa. Sedangkan dari AS, sentimen berupa akan adanya pertemuan FOMC yang membahas mengenai kebijakan moneter, terutama kenaikan bertahap suku bunga. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com