"Mereka seharusnya membiarkan kami sendiri sampai nanti. Setelah itu, baru kami akan bekerja sama dengan mereka," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh.
Sebelumnya, Arab Saudi, Rusia, Venezuela dan Qatar mengupayakan penahanan produksi minyak untuk menyiasati surplus minyak global.
Hal ini dilakukan pada pertemuan 16 februari lalu, agar harga minyak kemudian naik 40 persen sejak level terendah dalam 12 tahun terakhir.
Menurut Zanganeh, harga minyak di level 70 dollar AS per barel merupakan harga yang pantas.
Iran sendiri ingin mendorong produksi minyak hingga 1 juta barel per hari tahun ini setelah sanksi internasional untuk produksi minyaknya dicabut per Januari.
sementara dari data kompilasi Bloomberg, produksi minyak Iran mencapai 3 juta barel per hari. Harga minyak mentah brent crude ditutip di level 40,39 dollar AS per barel pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Asosiasi negara penghasil minyak OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) dan sejumlah negara lain sudah melakukan penahanan produksi sejak November 2014. Sementara Arab Saudi, Venezuela, Rusia dan Meksiko melakukan pertemuan di Vienna pada bulan tersebut tanpa menghasilkan kesepakatan apapun.
Ekspor minyak Iran akan naik 2 juta barel per hari pada 20 Maret 2016 atau akhir tahun buku Iran. sebelumnya, ekspor mencapai 1,75 juta barel per hari, menurut Zanganeh yang dikutip ISNA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.