Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple, McDonald's, Google dan IKEA Hadapi Tuntutan Pajak di Uni Eropa

Kompas.com - 15/03/2016, 08:04 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
BRUSSELS, KOMPAS.com - Pejabat hukum Uni Eropa berencana menanyai Apple, Google, McDonald's dan IKEA terkait kesepakatan pajak pada Rabu mendatang.

Pihak Uni Eropa berencana menekan perusahaan multinasional tersebut untuk membayar pajak lebih banyak pada keuntungan lokal mereka.

Hal ini disampaikan oleh komite pajak Uni Eropa, yang sebelumnya acara dengar pendapat serupa diadakan di November lalu untuk mendorong beberapa perusahaan multinasional membayar lebih banyak pajak. Antara lain Anheuser-Busch InBev, HSBC, Google dan delapan perusahaan lain.

Komite tidak memiliki kekuatan untuk mengubah peraturan. Tapi adanya pertemuan dengar pendapat dengan komite pajak tersebut menunjukkan meningkatnya kekhawatiran bahwa banyak perusahaan multinasional melakukan penghindaran kewajiban membayar pajak lokal.

Komisi Eropa ini juga menyelidiki beberapa kasus untuk melihat apakah negara anggota Uni Eropa melanggar ketentuan jika memberikan pajak spesial dalam kesepakatan tertentu untuk perusahaan multinasional tersebut.

Starbucks tidak bersedia menghadiri acara dengar pendapat sebab sedang dalam proses penyelesaian pengembalian kelebihan pajak sebesar 30 juta euro dari pemerintah Belanda.

Fiat Chrysler Automobiles juga tidak hadir karena sedang menuntut Uni Eropa terkait kesepakatan pajak dengan Luxembourg.

Kepala IKEA Group Soren Hansen, akan membantah permintaan komisi pajak Uni Eropa tersebut. Sebab IKEA Group memiliki hak properti intelektual untuk para riteler.

Partai Hijau pada bulan lalu menuduh IKEA menghindari pembayaran pajak sebesar 1 juta euro dari 2009-2014 karena pembayaran royalti dilakukan ke perusahaan Belanda dan kemungkinan melalui Luxembourg dan Liechtenstein..

Semua perusahaan multinasional tersebut mengaku sudah memenuhi ketentuan pajak Uni Eropa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com