Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bank Dunia Koreksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2016

Kompas.com - 15/03/2016, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada posisi 5,1 persen di tahun 2016. Proyeksi ini direvisi turun 0,2 poin persentase dibandingkan pada proyeksi pada bulan Desember 2015 lalu.

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang pihaknya merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

Faktor pertama adalah kondisi luar negeri yang lebih lemah dibandingkan perkiraan sebelumnya.

"Faktor kedua adalah lemahnya pertumbuhan pendapatan yang tampaknya akan menghambat kemampuan pemerintah untuk meningkatkan belanja secara signifikan dibanding tahun lalu untuk mendukung pertumbuhan," kata Diop di Jakarta, Selasa (15/3/2016).

BPS/M Fajar Marta Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 - 2015

Diop pun menjelaskan, proyeksi kenaikan kegiatan ekonomi pada tahun 2016 juga bergantung kepada kenaikan belanja sektor swasta menjelang akhir tahun.

Sementara itu, Bank Dunia meproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2017 mencapai 5,3 persen.

Hal ini sejalan dengan prospek pertumbuhan yang terus bergantung pada ekspansi fiskal. Bank Dunia juga memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada posisi 4 persen pada tahun 2016.

Adapun untuk tahun 2017, IHK diprediksi berada pada posisi 4,6 persen. Defisit neraca transaksi berjalan diproyeksikan pada posisi 2,3 persen dari PDB pada tahun 2016 dan 2,5 persen dari PDB pada tahun 2017.

Di samping itu, defisit anggaran diprediksi 2,8 persen dari PDB pada tahun 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com