Bank sentral menyebut, berlanjutnya aliran masuk modal asing dan menurunnya permintaan valuta asing untuk keperluan transaksi domestik telah mendorong penguatan rupiah.
"Tren apresiasi rupiah ditopang oleh meningkatnya aliran masuk modal asing, termasuk di pasar saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Bank sentral mencatat, aliran modal asing di pasar saham pada bulan Februari sudah tercatat positif.
Hal ini sejalan dengan prospek ekonomi domestik yang semakin baik.
Adapun dari sisi domestik, penguatan rupiah didorong persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.
Ini sejalan dengan penurunan BI Rate dan paket kebijakan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dan implementasi proyek infrastruktur yang semakin efektif. (Baca: BI Rate Turun Lagi Jadi 6,75 Persen)
Menurunnya nominal transaksi valuta asing antar-penduduk pasca-pemberlakukan Peraturan Bank Indonesia Kewajiban Penggunaan Rupiah, dari sebelumnya rata-rata 7,3 miliar dollar AS per bulan, menjadi kurang dari 3 miliar dollar AS per bulan pada Januari 2016, juga turut mendukung penguatan rupiah.
Dari sisi eksternal, penguatan rupiah ditopang semakin meredanya risiko di pasar keuangan global, sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju.
"Ke depan, Bank Indonesia akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan nilai fundamentalnya," kata Tirta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.