Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Didesak Segera Turunkan Suku Bunga

Kompas.com - 18/03/2016, 09:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen.

Dengan penurunan ini, bank sentral mendesak perbankan segera merespon kebijakan ini dengan menurunkan suku bunga deposito maupun kredit.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menjelaskan, sejak awal tahun 2016 bank sentral sudah tiga kali menurunkan suku bunga acuan. Langkah ini merupakan momentum guna menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami berharap dengan adanya likuiditas yang kami jaga cukup dan BI rate turun 3 kali perbankan diharapkan segera merepson dengan menurunkan suku bunga baik deposito ataupun kredit. Dan yang penting, ketersediaan kredit. Itu yang penting bagi dunia usaha. Itu kami harapkan," ungkap Juda di Jakarta, Kamis (17/3/2016) malam.


Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


Penurunan suku acuan telah mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya inflasi yang terjaga dengan baik. BI pun tetap optimistis inflasi masih berada dalam target 4 plus minus 1 persen untuk tahun 2016 ini.

"Perkiraan kami masih mid poin dari 4 plus minus 1 persen. Itu sudah mempertimbangkan kemungkinan penurunan BBM di April dan kemungkinan pemerintah mengurangi atau hilangkan subsidi solar. Itu sudah dipertimbangkan," papar Juda.

Meski BI rate sudah diturunkan lebih lanjut, namun bank sentral masih belum mau menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM). Alasannya, penurunan GWM perlu evaluasi lagi.

"Kami lihat dengan pemberlakukan GWM yang turun 1 psn kan baru berlaku kemarin pada 16 Maret 2016. Dan kami lihat sebelum 16 Maret 2016 pun likuiditas sudah agak membaik," ungkap Juda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com