Data pasar di Bursa Efek Indonesia memperlihatkan enam indeks sektoral penopang bursa dibuka melemah yang mengakibatkan IHSG memerah.
Enam indeks sektoral tersebut yakni sektor konsumer (-0,36 persen), manufaktur (-0,39 persen), aneka industri (-0,5 persen), perdagangan (-0,04 persen), properti (-0,09 persen) dan industri dasar (-0,36 persen).
Sementara dari empat indeks sektoral yang dibuka paling menguat adalah sektor pertambangan yang dibuka menguat 0,7 persen atau naik 6,31 poin ke level 912,68.
Sementara berdasarkan pantauan data RTI, pada pembukaan perdagangan saham Senin ini sebanyak 106 saham dibuka menguat sementara 53 saham dibuka turun dan 67 saham tetap.
Sekilas pada perdagangan Jumat, IHSG ditutup naik 0 poin (+0,00 persen) di akhir sesi ke level 4.885,71.
Nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 7,1 triliun didukung capital inflow paska BI menurunkan kembali tingkat suku bunga bank sentral ke 6,75 persen.
Sebanyak 5 sektor mengalami kenaikan dipimpin sektor aneka industri dan trade sementara hanya sektor pertambangan, konsumer, agri dan infrastruktur yang mengalami penurunan.
Sebanyak 164 saham mengalami kenaikan, 140 saham mengalami penurunan, 104 saham tidak mengalami perubahan dan 192 saham tidak mengalami perdagangan.
Saham-saham yang menjadi pendorong bursa antara lain saham SCMA, ASII, UNVR, BBRI, dan ICBP.
Investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 807,6 milyar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain saham ASII, BBRI, BBNI, BSDE dan TLKM.