Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sentimen TAXI Vs BIRD Temporer

Kompas.com - 22/03/2016, 14:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Unjuk rasa oleh para pengemudi angkutan umum, termasuk taksi, ikut berimbas pada kinerja emiten operator taksi di Bursa Efek Indonesia. Saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menghijau, sementara PT Blue Bird Tbk (BIRD) anjlok.

Kontrasnya kinerja kedua operator taksi tersebut pada perdagangan di lantai bursa tentu menarik untuk disimak. Lalu, bagaimana sebenarnya pandangan investor terkait peristiwa unjuk rasa dan mogok massal hari ini?

"Mungkin, karena yang disorot lebih banyak Blue Bird, jadi harga sahamnya turun," kata ekonom dari Universitas Indonesia dan Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2016).

Lebih lanjut, Lana menuturkan, sentimen yang memengaruhi kinerja saham kedua emiten taksi tersebut cenderung temporer. Akan tetapi, kalau perseroan tidak melakukan aksi cepat untuk menangani mogok massal ataupun pelayanan, tentu saja kinerja di bursa saham akan terpengaruh.

"Manajemen harus segera melakukan sesuatu karena ini ada konsekuensi dibaca publik karena sudah Tbk (perusahaan terbuka)," ujar Lana.

Hingga pukul 11.30 WIB, saham TAXI terpantau menguat 8 poin atau 3,43 persen. Dengan demikian, saham TAXI diperdagangkan pada posisi Rp 241 per lembar saham.

Sementara itu, saham BIRD terpantau melorot pada perdagangan sesi pertama indeks Jakarta Composite Index (JCI). Hingga pukul 11.30 WIB, saham BIRD susut 125 poin atau 1,95 persen. Dengan demikian, saham BIRD diperdagangkan pada posisi Rp 6.275 per lembar saham, dibandingkan Rp 6.400 pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com