Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lacak Obyek Pajak, Dirjen Pajak Gunakan Teknologi Satelit

Kompas.com - 23/03/2016, 18:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.COM - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng I, Dasto Ledyanto mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi para wajib pajak yang masih mengemplang kewajiban membayar pajak.

Hingga saat ini di wilayah Jawa Tengah I, menurut Dasto, masih banyak wajib pajak yang tidak pernah melaporkan kewajiban membayar pajak dan tidak pernah bayar pajak.

Dalam melacak objek pajak, menurut Dasto, pihaknya menggunakan teknologi mutakhir,

"Misalnya ada peternakan ayam, kita punya satelitnya. Ketemu lokasinya, kita datangi," kata Dasto, Selasa (22/3/2016) kemarin.

Wilayah Jateng I yang menjadi area tugas dari DJP Jateng I meliputi Kabupaten dan Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten dan Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Kabupaten Demak, Jepara, Grobogan, Kudus, Pati, Rembang dan Blora.

"Kita melakukan tindakan mengamati (pengemplang pajak). Sudah kita identifikasi, sudah ada datanya. Ada satu tempat yang sekitar 10.000 wajib pajaknya tidak melaporkan SPT dan tidak bayar pajak. Kita temui orang-orangnya," ungkapnya.

Dasto mengingatkan bahwa mengabaikan kewajiban bayar pajak merupakan tindakan yang tidak benar.

Karena membayar pajak merupakan kewajiban bagi masyarakat yang memperoleh penghasilan kena pajak.

"Kalau tidak ngerti datang ke kantor kami. Kita juga ada sosialisasi, ada kelas pajaknya," ujarnya.

Dasto menyatakan tahun 2016 ini pihaknya akan terus melakukan tindakan penegakan hukum terhadap pengemplang pajak.

Pihaknya mengimbau kepada wajib pajak bahwa tahun ini masih ada waktu untuk melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak sampai 31 Maret 2016.

Hal itu diperlukan agar wajib pajak tidak menerima dikenai tindakan hukum.

"Termasuk melakukan penyanderaan dan pemeriksaan terhadap wajib pajak yang belum patuh bayar pajak," tandasnya.

Pada tahun 2016 Kanwil DJP Jateng I, imbuhnya, menargetkan pendapatan pajak sebesar Rp 32,8 triliun.

Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan realisasi  2015 yang sebesar Rp 23,4 triliun.

"Penerimaan pajak tahun 2015 merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jateng I," pungkasnya.

(Baca : Penunggak Pajak Dibebaskan Hanya Beberapa Jam Setelah Dijebloskan ke Penjara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com