Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Budidaya di Natuna Kehilangan Pasar Ekspor

Kompas.com - 28/03/2016, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Natuna Hamid Rizal meminta agar Kementerian Kelautan dan perikanan melonggarkan ketentuan yang mengizinkan kapal pengakut ikan masuk ke perairan Indonesia untuk membeli ikan hasil budidaya.

Menurut Hamid, saat ini banyak nelayan budidaya di Natuna yang mulai kehilangan pasar akibat kebijakan yang melarang kapal asing pengangkut ikan masuk ke Indonesia.

"Kredit macet para nelayan budidaya mengalami kenaikan dan banyak dari mereka yang tak bisa membiayai anak-anaknya bersekolah di luar daerah," ujarnya kepada Kompas.com akhir pekan lalu.

Menurut Hamid, sebagian besar pembeli ikan hasil budidaya di Natuna berasal dari Hong Kong dan China. Dengan kebijakan ini, terjadi over supply ikan hasil budidaya di Natuna.

Sementara itu pada saat yang sama, tidak ada kapal dari Indonesia yang bisa mengangkut ikan dari Natuna ke pasar-pasar yang selama ini menjadi tujuan ekspor. Hal ini juga menjadi masalah tersendiri.

Untuk itu, Bupati Natuna berencana menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti guna meminta pelonggaran kebijakan tersebut.

"Kami akan meminta solusi agar kebijakan tersebut bisa dilonggarkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com