Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Perdesaan yang Tinggi Tekan Daya Beli Petani

Kompas.com - 01/04/2016, 16:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi perdesaan pada Maret 2016 kembali mencatatkan level lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi perdesaan pada Maret 2016 sebesar 0,95 persen.

Inflasi perdesaan ini terjadi akibat naiknya indeks di seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumen Rumah Tangga (IKRT), dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,88 persen.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, inflasi perdesaan yang tinggi menekan daya beli petani sehingga nilai tukar petani (NTP) pada Maret 2016 turun 0,89 persen menjadi 101,32 dari 102,23 pada Februari 2016.

"Barang yang diproduksi (petani) banyak. Tapi petani membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup dan proses produksi dengan harga agak tinggi," terang Suryamin dalam paparan, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Suryamin menambahkan, sebagian barang-barang yang dikonsumsi petani didatangkan dari kota, baik yang diproduksi oleh UMKM maupun industri besar.

Selain itu ada beberapa barang yang dikonsumsi oleh petani berasal dari aktivitas impor.

Pada bulan Maret 2016 terjadi penurunan daya beli petani di semua subsektor kecuali hortikultura yang mengalami kenaikan 0,58 persen.

NTP tanaman pangan turun 2,54 persen, NTP perkebunan rakyat turun 0,08 persen, NTP peternakan turun 0,55 persen, dan NTP perikanan turun 0,7 persen.

Dengan demikian, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Maret 2016 mengalami penurunan 0,33 persen.

Sepanjang Januari-Desember 2015, inflasi perdesaan mencapai 4,28 persen.

Angka ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat hanya 3,35 persen.

Suryamin menyampaikan, inflasi perdesaan perlu dikontrol karena akan berpengaruh terhadap angka kemiskinan.

Hal itu disebabkan banyak masyarakat miskin yang tinggal di perdesaan.

(Baca: Kemiskinan Tinggi, Inflasi di Perdesaan Perlu Dikontrol).

Inflasi perdesaan juga dapat menggerus kenaikan upah buruh tani.

Catatan BPS, upah buruh tani secara riil turun, dari Rp 37.486 per hari pada Desember menjadi Rp 37.372 per hari pada Januari 2016.

(Baca: Kenaikan Upah Buruh Tergerus Inflasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com