Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Perbankan dan Perumahan Dominasi Pengaduan Konsumen ke YLKI

Kompas.com - 14/04/2016, 14:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyatakan, pengaduan konsumen yang diterima YLKI setiap tahun paling banyak terkait industri perbankan dan perumahan.

Dua sektor ini mendominasi pengaduan masyarakat sejak tahun 2013 hingga 2015.

Tulus menuturkan, pada tahun 2015 lalu, pengaduan konsumen terkait industri perbankan menempati peringkat pertama. Sementara itu, pengaduan konsumen soal perumahan menempati peringkat 5 besar.

"Beberapa tahun belakangan, yang menguat masalah perbankan dan perumahan. Pengaduan perbankan paling banyak tentang kartu kredit. Perumahan tentang masalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan bahkan sekarang ada masalah harga apartemen, biaya perawatan, dan sebagainya," kata Tulus di Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Tulus menegaskan, pihaknya menyerukan bahwa perbankan seharusnya bertanggung jawab terkait penyaluran KPR. Ia menuturkan, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh perbankan dalam mengucurkan KPR.

"Harus melihat track record pengembangnya dan mengedukasi konsumen untuk memahami perjanjian-perjanjian dalam kontrak KPR. Banyak masyarakat yang tidak paham kontrak-kontrak perjanjian KPR dan akhirnya konsumen dirugikan," tegas Tulus.

Oleh sebab itu, Tulus mendesak perbankan untuk memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat terkait penyaluran KPR. Sehingga, perbankan tidak hanya sekedar mengejar target penyaluran kredit.

"Terkait masalah reklamasi juga, konsumen diharapkan tidak tergiur promosi rumah di daerah reklamasi. Kalau pengembang ada potensi masalah, harusnya perbankan tidak langsung mengucurkan KPR sehingga konsumen tidak dirugikan akibat masalah yang dialami pengembang," terang Tulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com