Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Cenderung Melemah, Rupiah Diprediksi Bergerak Menguat Hari Ini

Kompas.com - 18/04/2016, 07:05 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang pekan kemarin, rupiah melanjutkan trend penguatan lantaran trend pelemahan dollar AS.

Sementara itu, menguatnya harga kontrak tambang memberikan kesempatan pada mata uang Asia untuk dapat bergerak di zona hijau.

"Intervensi terhadap yen tidak mengurangi penguatan mata uang tersebut sehingga berimbas pada melemahnya laju dollar AS. Rupiah tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan melanjutkan penguatannya," papar Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya, Senin (18/4/2016).

Pasca-menguatnya harga minyak dunia hingga di level 42 dollar AS per barrel dan menguatnya harga batubara acuan sebesar 1,35 persen dari 51,6 dollar AS menjadi 52,3 dollar AS per ton, turut menyumbang energi terhadap menguatnya rupiah.

Sentimen positif dari dalam negeri dihembuskan dari wacana resuffle kabinet dan tax amnesty yang direspon positif pelaku pasar.

"Belum adanya sentimen negatif yang menghalangi penguatan laju Rupiah membuat mata uang ini masih bertahan di zona hijau melanjutkan penguatan sebelumnya," imbuhnya.

Reza menambahkan, laju rupiah mampu berbalik positif seiring imbas rilis kenaikan ekspor Indonesia meski secara total nilai perdagangan cenderung menurun.

Di sisi lain, juga merespon kebijakan BI yang menetapkan 7 hari reverse repo rate sebagai suku bunga kebijakan yang baru untuk memperkuat transmisi moneter yang akan menjaga koridor suku bunga yang simetris dan lebih sempit, yaitu batas bawah koridor (deposit facility rate/DF rate) dan batas atas koridor (lending facility rate/LF rate) berada masing-masing 75 bps di bawah dan di atas BI 7 hari reverse repo rate.

"Support rupiah 13.245 serta resisten 13.232. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah," tambahnya.

Laju rupiah mampu bergerak positif. Dengan asumsi pelaku pasar masih merespon sentimen positif di dalam negeri, rupiah pun masih dapat berpeluang melanjutkan penguatannya.

"Support rupiah Rp 13.173 serta resisten Rp13.159. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah." pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com