KOMPAS.com - India menyatakan fokus untuk membangun energi tenaga surya. India memilih energi tenaga surya karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan energi fosil dan batu bara.
Menteri Energi India Piyush Goyal mengatakan energi tenaga surya lebih hemat dibandingkan energi fosil dan dan batu bara.
"Tentunya permasalahan energi itu tantangan kami, dan kami mampu menghadirkan energi yang kita tidak subsidi yaitu tenaga surya," ujarnya seperti yang dikutip dilaman Business Insider, Rabu (27/4/2015).
Piyush Goyal mengemukakan bahwa energi tenaga surya masuk ke dalam rencana pemerintah yang menyediakan pasokan listrik 100 gigawatt pada 2022.
Tahun ini, biaya energi tenaga surya di India pertama kalinya lebih murah dan menekan harga energi batu bara.
Biaya energi tenaga surya di India berkisar 3,4 4,34 rupee (sekitar 6 sen dollar AS) kilowatt per jam (kWh). Sementara biaya energi bata bara berkisar 3-5 rupee kWh (sekitar 5-8 sen dollar AS).
Ada yang berpendapat bahwa, pada tahun 2020 biaya energi tenaga surya akan lebih murah 10 persen dibandingkan batu bara.
Jika itu terjadi ini akan menjadi kabar baik bagi India yang selama ini distribusi listriknya tidak merata.
Sebanyak 300 juta orang di India saat ini belum mendapatkan aliran listrik. Sehingga energi tenaga surya bisa menjadi solusi permasalahan tersebut.
(Baca: Indonesia Disarankan Belajar Garap Energi Terbarukan dari India)
Sumber: http://www.businessinsider.com/the-cost-of-solar-power-is-now-cheaper-than-coal-in-this-country-2016-4?IR=T&?r=US&IR=T
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.