Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Menteri Energi Era Orba, Sudirman Said Ajak Masyarakat Hemat Energi

Kompas.com - 15/05/2016, 12:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengajak masyarakat untuk mendukung program gerakan potong 10 persen. Gerakan ini merupakan upaya pemerintah dalam mensosialisasikan hemat energi yang dimulai dari kehidupan sehari-hari.

Pantauan Kompas.com, Sudirman Said membaur dengan masyarakat di acara car free day didampingi Menteri Energi era Orde Baru (Orba) yakni Soebroto yang usianya sudah menjelang senja dengan menggunakan kursi roda.

"Kalau kita membiasakan kebiasaan-kebiasaan mudah seperti mematikan lampu saat tidur maka akan menghemat listrik hingga 10 persen. Targetnya perilaku masyarakat, supaya masyarakat sadar untuk penggunaan energi agar tidak boros," ujar Sudirman kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/5/2016).

Menurut Sudirman, kampanye ini akan terus dijalankan melalui beberapa hal kegiatan. Antara lain kegiatan pemberian label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi. 

Selain itu juga kegiatan penggunaan lampu hemat energi, mengoptimalkan peran perusahaan jasa energi, menggerakan Penggerak Energi Tanah Air (PETA) ke seluruh wilayah tanah air, dan mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

Kampanye dilakukan serentak di 20 kota besar yakni Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Cilegon, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makassar dan Balikpapan.

"Kampanye hemat energi mencakup 11 provinsi dan 20 kota yang merupakan konsumen listrik terbesar," tutur Sudirman.

Menurut dia, gerakan potong 10 persen ini setara penghematan pembangunan 3,5 GW PLTU. Untuk itu, menurutnya masyarakat harus mengubah pandangan tentang penggunan listrik dan memakai alat rumah tangga yang ramah listrik.

"Kami yakin kalau perilaku masyarakat berubah kita bisa hemat besar sekali dan cara berhemat mulai dari pasang alat-alat hemat energi dan mendorong perubahan perilaku," imbuh Sudirman.

Selain itu, Sudirman mendorong khususnya masyarakat yang berada di pusat kota yang memiliki kemudahan akses listrik untuk bijak menggunakan listrik. Sebab, program potong 10 persen ini bakal memenuhi listrik di wilayah timur Indonesia.

"Di timur banyak daerah kurang listrik. Daerah yang mampu jangan boros, karena bisa buat bangun listrik di timur," pungkas Sudirman.

Kompas TV Subsidi Listrik Warga Mampu Akan Dicabut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com